The Reds – julukan Liverpool, masih terlalu kuat bagi Benfica. Terbukti, pasukan Juergen Klopp itu sukses mempermalukan tuan rumah Benfica 3-1 di leg pertama perempat final Liga Champions di Estadio de Luz, dini hari kemarin.
Sepanjang pertandingan, The Reds sudah mendominasi permainan. Tiga gol Liverpool disumbangkan Ibrahim Konate (17’), Sadio Mane (34’) dan Luis Diaz (87’). Sedangkan gol balasan Si Elang – julukan Benfica, diciptakan Darwin Nunez (49’).
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp puas atas pencapaian anak asuhnya. Namun, dia mengakui laga tidak berjalan semulus perkiraannya, karena Liverpool masih bisa kemasukan gol. Bagi Liverpool, ini kemenangan tandang beruntun kelima di ajang Liga Champions. “Datang ke sini dan memenangi pertandingan tandang di Liga Champions itu sulit. Benfica berjuang untuk hidup mereka,” ucap pelatih asal Jerman itu.
Klopp menyayangkan skuadnya memberikan sedikit ruang bagi Benfica untuk berkembang di babak kedua dengan beberapa serangan balik. Dia menilai, timnya semestinya bisa bertahan lebih baik mencegah kemasukan gol.
“Kami bisa saja mencetak gol di menit terakhir, 4-1 akan menyenangkan tetapi kami tidak berada di alam mimpi di sini,” kata Klopp usai laga.
Di kubu Benfica, kekalahan kandang itu mengecewakan, karena mereka berharap bisa memberikan perlawanan yang lebih sengit.
Pelatih Benfica Nelson Nelson Verissimo mengatakan, serangan Liverpool memang bagus, yang membuat anak-anak asuhnya kewalahan. Meski begitu, kekalahan leg pertama ini tidak membuat semangat Benfica kendor pada laga leg kedua nanti.
“Pintu tidak tertutup. Tapi, mempertimbangkan gol ketiga menjadi lebih sulit. Tujuannya untuk berbagi permainan dengan Liverpool, mengakui bahwa mereka salah satu tim terbaik di Eropa,” ujar Nelson.
Dia juga mengatakan, ada beberapa hal yang dipelajari dari duel leg pertama ini, supaya bisa diterapkan saat bertandang ke markas Liverpool di leg kedua nanti.
“Dalam analisis yang kami lakukan, kami mencoba menggali kelemahan yang mereka miliki dan pada waktu-waktu tertentu hal ini terjadi. Di babak kedua kami tampil lebih baik, bisa melakukan koreksi atas kesalahan babak pertama. Para pemain merasa bisa melanjutkan penguasaan bola,” terangnya.
Discussion about this post