Akun-akun media sosial pro Rusia menyebarkan versi video itu yang diperlambat, sambil membuat klaim bahwa salah satu jenazah menggerakkan tangan. Akan tetapi, analisis yang lebih hati-hati menunjukkan bahwa mayat itu sama sekali tidak bergerak.
Sekuens video yang menunjukkan mayat seolah bergerak berasal dari noktah di sudut kanan bawah kaca depan kendaraan. Menurut analisis BBC, noktah itu terlihat seperti rintik hujan atau setitik kotoran yang terciprat dari jalan.
Dalam fragmen lain video itu, Rusia mengklaim mayat yang terekam melalui kaca spion bergerak. Namun, penampakan itu hanyalah efek distorsi kaca spion yang juga berdampak ke bayangan rumah-rumah di sekitarnya.
“Kami khususnya khawatir semua mayat yang gambarnya dipublikasikan rezim Kiev tidak kaku setelah setidaknya empat hari,” demikian cuit Kementerian Luar Negeri Rusia.
Moskow berargumen bahwa, jika orang-orang itu terbunuh selama pendudukan Rusia, mengapa mayatnya tidak kaku? Rusia mengklaim, pasukannya meninggalkan Bucha pada 30 Maret 2022. Sedangkan Ukraina mengklaim Rusia mundur pada fajar 31 Maret 2022.
Menurut ahli patologi yang diwawancarai BBC, setelah empat hari, rigor mortis (kaku mayat) biasanya telah berkurang. Pakar ini pernah terlibat dalam investigasi kejahatan perang di Kosovo dan Rwanda, tetapi enggan identitas jelasnya dibuka.
Rusia juga mengklaim, rekaman mayat yang ditampilkan tidak menunjukkan noda mayat (cadaver stains) atau bekas pembunuhan yang jelas. Namun, Moskow enggan mengelaborasi lebih jauh.
Setidaknya 516 warga sipil telah tewas dan 908 lainnya terluka di Ukraina sejauh ini, menurut angka PBB, dengan jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan akan lebih tinggi. Lebih dari 2,1 juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga, menurut Badan Pengungsi PBB. [MEL/RM.ID]
Discussion about this post