Bantah Klaim Rusia
Pemerintah Ukraina dan berbagai laporan media telah mengungkapkan bahwa kekejaman, termasuk pembunuhan massal warga sipil tak berdosa, telah terjadi di Bucha, daerah dekat Kiev yang diduduki Rusia. Foto-foto dan rekaman pembantaian warga sipil di Bucha memicu kemarahan dari berbagai penjuru dunia.
Rusia menyangkal tuduhan bahwa pasukannya membantai warga sipil di Bucha. Temuan pembantaian ini terungkap usai pasukan Rusia mundur dari tempat itu dan jurnalis masuk ke sana. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuding bukti-bukti pembantaian Bucha sebagai rekayasa provokasi anti Rusia.
Sedangkan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengklaim, foto dan rekaman yang beredar memuat tanda-tanda pemalsuan video dan berbagai kebohongan. Otoritas Rusia menerbitkan sederet klaim yang menuduh bukti-bukti pembantaian di Bucha sebagai rekayasa Ukraina.
Klaim-klaim tersebut disebarkan ulang akun-akun media sosial pro Rusia. Akan tetapi, klaim-klaim Rusia itu ramai-ramai dibantah media pemeriksa fakta. Juru bicara Maxar Technologies Stephen Wood mengatakan, foto-foto satelit yang dirilis pada Senin (4/4) tampak membantah pernyataan Rusia.
Citra satelit pertengahan Maret dari jalan Bucha tampaknya menunjukkan beberapa mayat warga sipil tergeletak mati di dalam atau di luar jalan.
“Citra satelit Maxar beresolusi tinggi yang dikumpulkan di Bucha Ukraina (barat laut Kiev) memverifikasi dan menguatkan video dan foto media sosial baru-baru ini, yang mengungkapkan mayat tergeletak di jalan-jalan dan ditinggalkan di tempat terbuka selama berminggu-minggu,” kata Wood, Senin (4/4).
The New York Times menerbitkan analisis yang lebih teliti dari jalan Yablonska Bucha, dan menyimpulkan – setelah membandingkannya dengan rekaman video dari 1 dan 2 April, yang menunjukkan mayat di sepanjang jalan. Analis citra satelit dan temuan menunjukkan banyak mayat yang telah ada di sana setidaknya sejak tiga minggu lalu, ketika pasukan Rusia menguasai kota.
Fotografer AFP memasuki Bucha, barat laut Kyiv, pada Sabtu (2/4) dan secara langsung mengonfirmasi keberadaan sekitar 20 mayat. Semuanya berpakaian sipil, beberapa dengan tangan terikat.
Discussion about this post