RANGKASBITUNG, BANPOS – Berbagai inovasi maupun terobosan terus dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung Kanwil Kumham Banten, membuktikan sebagai Lapas produktif, serta mendukung program ketahanan pangan di masa pandemi, Rabu (9/3)
Disebutkan, sebanyak 20 orang Warga BInaan Pemasyarakatan (WBP) dilatih praktik pembuatan Pakan Ternak oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakhatwan) Kabupaten Lebak mulai dari pengenalan alat dan bahan dalam pembuatan pakan, pengawetan serta fermentasi pakan ternak, bertempat di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Rangkasbitung.
Kalapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto mengatakan bahwa kegiatan pelatihan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki WBP, sehingga ini akan menjadi bekal bagi mereka kembali nanti ke lingkungan masyarakat menjadi manusia yang mandiri dan produktif.
“Pelatihan peternakan ini diharapkan menjadi ajang untuk mengasah kemampuan berkreasi Warga Binaan Pemasyarakatan serta dapat diimplementasikan saat mereka kembali ke dalam lingkungan masyarakat,” ungkap Budi.
Senada, Kasubsi Pembinaan, Eka Yogaswara yang mendampingi giat tersebut menambahkan bahwa pelatihan yang diberikan itu harus nyata dan salah satunya adalah yang kini tengah dilaksanakan.
“Kemarin kan sudah teorinya full, dan tentu setelah teori harus dipraktekan biar sesuai juga nanti terapannya, jadi mereka gambarannya utuh kan terkait dengan Peternakan, apalagi bisa survey lokasi dan kelompok peternakan lebih komprehensif lagi,” terang Yogas.
Sebagai informasi, bahwa pembuatan pakan silase untuk domba tersebut menggunakan alat-alat antara lain coper, terpal, timbangan, plastik, ember plastik/drum plastik dan penutupnya. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan di antaranya pakan hijau (rumput gajah, daun pisang, debog/batang pisang), dedak. Proses pembuatan pakan silase yaitu semua bahan pakan hijau di coper/dicacah menggunakan parang kemudian dicampur dengan dedak padi.
(WDO/PBN)
Discussion about this post