Menurut Maman, jika perbaikan jalan dilakukan dengan betonisasi membutuhkan anggaran senilai Rp160 miliar. Artinya, Pemkot belum mampu menangani perbaikan secara keseluruhan.
Bila memungkinkan, kata Maman, Pemkot akan mewacanakan kembali agar perbaikan JLS melibatkan peran serta industri. Sebab, JLS sendiri salah satunya jalur yang digunakan untuk mendukung arus kendaraan logistik industri.
“Kalau melihat tingkat kerusakan yang sekarang cukup tinggi. Artinya dana pemeliharaan kita tidak mencukupi. Kemungkinan, kira akan meminta peran dari industri kembali untuk mempermudah penanganan kerusakan di JLS. Perbaikan JLS tidak hanya di pemerintahan daerah saja. Tapi pihak sektoral pun diharapkan bisa membantu kerusakan di JLS. Sebab, jalan satu-satunya yang menghubungkan pariwisata, industri sangat menopang laju ekonomi. Bagiamana caranya melalui peran sektoral. Bukan hanya Pemda saja, tetapi pihak lain juga,” papar Maman.
Hal senada dikatakan Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kota Cilegon, Retno Anggraeni. Ia mengaku, pihaknya pada 2022 ini tidak menganggarkan biaya pemeliharaan jalan di JLS. Lantaran tidak memiliki anggaran, kemungkinan beberapa titik jalan rusak parah ini hanya ditutup dengan menggunakan slag bukan di betonisasi.
Jadi untuk sementara kita gunakan anggaran pemeliharaan jalan kota senilai Rp 1 miliar. Jalan rusak yang kita perbaiki pun hanya yang rusak parah saja. Jadi anggaran pemeliharaan jalan kota kita alihkan untuk JLS. Sedangkan anggaran untuk perbaikan JLS hampir mencapai Rp 160 miliar,” tuturnya.
Retno tak menampik, di era kepemimpinan walikota sebelumnya, Pemkot Cilegon membuat skema perbaikan JLS dengan bantuan CSR industri. Hal itu urung terealisasi karena pandemi Covid-19.
“Kemungkinan nanti akan kearah situ. Saat ini kita (PU) tengah melakukan inventarisir berapa yang harus diprioritaskan. Kemungkinan minggu depan hasil inventarisir kita selesai. Setelah itu akan kami bahas dan rapatkan dengan industri. Yang penting prioritas jalan rusak di JLS ada di depan Hotel Forbis, eks Kantor Kejari Cilegon, Belakang Ciwandan. Kira-kira kalau di total ada 60 titik jalan rusak,” tandasnya. (LUK/ENK)
Discussion about this post