BAKSEL, BANPOS - Keberadaan ruas jalan milik pengelolaan Pemprov Banten, yaitu jalan Saketi-Malingping, di beberapa titik terutama di sekitar Kecamatan Banjarsari terpantau kondisinya banyak mengalami kerusakan dan dikeluhkan pengguna jalan. Kondisi ini juga berpotensi menimbulkan kecelakaan tunggal bagi pengguna jalan, Kamis (30/12). Salah seorang pengguna jalan, Yudi mengungkapkan, jalan dan jembatan Saketi -Malingping kondisinya sudah lama mulai banyak yang kerusakan dan belum ada perbaikan. Menurut Yudi, keadaan ini sangat tidak nyaman bagi pengguna jalan, "Hampir tiap hari Saya selalu bolak balik melewati jalan Saketi-Malingping ke arah Banjarsari dan Picung, jadi saya tau. Itu sudah banyak yang logak membelah dan pada rusak, sudah lama dibiarkan, sangat rawan kecelakaan tunggal. Tapi sampai saat ini belum ada perbaikannya," ungkapnya kepada BANPOS, Kamis (30/12). Sementara Ajat Resmana, warga Banjarsari menyebut, kondisi jalan dan jembatan yang rusak dan mengkhawatirkan paling banyak di wilayah Kecamatan Banjarsari. "Itu jalan Saketi-Malingping paling banyak rusak ada di wilayah Banjarsari. Tapi sampai saiki belum ada perbaikan dari pihak pemprov," katanya. Dikatakan Ajat, diantara titik yang rusak itu terdapat di Desa Cisampih Kampung Ciawi Hideung, di mana terdapat struktur dan kontur jalan yang tidak rata alias miring, kemudian di Cimanggu Desa Tamansari terdapat kemiringan pada jembatan, serta di wilayah Bojongjuruh ada jembatan jalan yang nyaris putus. "Kondisi ini bukan tidak dikeluhkan pengguna jalan baik roda dua maupun empat, apalagi armada dengan muatan berat dari Cemindo, dan juga tronton pengangkut batubara dan pasir kuarsa banyak melintas jalan ini, di musim penghujan ini jelas akan memperparah keadaan,” jelasnya. Dalam hal ini dirinya minta agar instansi terkait segera turun tangan memperbaiki. "Instansi terkait harus mengecek lokasi dan segera memperbaiki jalan ini, apalagi menjelang libur tahun baru ini, volume kendaraan yang melintasi Jalan Raya Saketi-Malingping meningkat, dan rawan Kaka lantas tunggal,” paparnya. (WDO)<!--nextpage-->
Discussion about this post