Hendri menjelaskan ada 664 wilayah rawan peredaran dan penggunaan narkoba di Indonesia termasuk di Banten sebagai entry point dari Sumatera ke Jawa.
“Selain itu rekrutmen kurir dan sindikasi, rumah singgah dan pengembangan beragam modus serta membangun jaringan peredaran Narkoba jadi masalah besar di Banten,” kata Hendri.
Di tempat yang sama Dirresnarkoba Polda Banten Kombes Pol Martri Sonny selaku Ketua Pelaksana kegiatan tersebut mengatakan bahwa Kampung Tangguh merupakan Instruksi Presiden Republik Indonesia.
“Sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 2 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika, Kampung Tangguh merupakan Instruksi Presiden dalam mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan Narkoba,” kata Martri Sonny.
Lebih lanjut, Martri Sonny menjelaskan bahwa kegiatan penilaian dilaksanakan pada 18 sampai 19 November lalu di masing-masing posko kampung tangguh Polres jajaran dengan observasi, wawancara dan quisioner.
Adapun dari hasil penilaian panitia, juara I diraih oleh Desa Plawad wilayah hukum Polres Serang, juara II diraih Desa Kasunyatan Polres Serang Kota dan juara ke III diraih Desa Telaga Polresta Tangerang.
Perlu diketahui kegiatan tersebut berjalan tertib dan tetap mematuhi protokol kesehatan. (MUF)
Discussion about this post