“Hal sepele daan sudah biasa dilakukan oleh tukang, jangan dibiarkan. Masa saya harus turun, memangnya saya tukang plester. Tapi meskipun kelihatannya plencang plencong, saya tahu para pekerja sudah menarik benang. Pada intinya, nanti kita lihat hasilnya,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Tinjau pelaksanaan kegiatan pengelolaan Pendidikan sekolah kejuruan berupa pekerjaan belanja modal bangunan Gedung tempat Pendidikan pembangunan prasarana SMKN 1 Wanasalam, Kabupaten Lebak yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2021, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, aktivis Lembaga Gapura Banten menuding pelaksanaannya tidak profesional. Pasalnya, dalam pelaksanaan pembangunan beberapa Gedung di SMKN 1 Wanasalam rentan tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB), karena pelaksanaannya tidak didampingi konsultan pengawas.
Dewan Penasehat Lembaga Gapura Banten, Ade Irawan mengatakan, saat meninjau pelaksanaan pembangunan Gedung di SMKN 1 Wanasalam, pihaknya tidak bisa menemui konsultan pengawas untuk menanyakan pemasangan beberapa konstruksi bangunan.
“Pada pemasangan hebel digedung laboratorium, kita lihat secara kasat mata tidak dilapisi dengan mortar atau lem perekat. Saat akan kita tanyakan ke pihak konsultan pengawas, namun tidak ada dilokasi kegiatan,” kata Ade usai menyampaikan temuannya kepada pihak Dindikbud Banten, Selasa (5/10).(dhe/pbn)
Discussion about this post