Sementara itu, Kepala DPUTR Kota Cilegon Ridwan mengatakan, jika penanganan banjir di Kota Cilegon itu bukan hanya dilakukan oleh Pemerintah Kota Cilegon, ada perlu sinergitas berbagai pihak.
“Misalnya dari pemerintah pusat, kemudian provinsi, pemerintah kota sendiri, kemudian industri, masyarakat. Nah kalau pemerintah pusat sudah menangani yang arah Ciwandan. Kemudian yang dikeluhkan dari kelurahan jalan kereta api seperti di Merak ada di Ciwandan juga perlu ada penyelesaian,” tuturnya.
Selain itu, kata dia karena ada alih fungsi ruang dan lahan masing-masing karena ada pendirian industri, perumahan ada beberapa yang berubah aliran sungai sehingga menyebabkan banjir.
“Ya rata-rata kalau di daerah aliran sungai yang pertama ada pendangkalan kemudian penyempitan kemudian juga sekarang ini kalau di Ciwandan ada penanganan masalah gorong-gorong. Mudah mudahan dari beberapa penanganan itu titik banjir ya akan berkurang kalau hilang belum tentu. Minimal durasi lamanya ngga sampai dua jam udah hilang,” pungkasnya.
Diketahui Kota Cilegon masih memiliki 113 titik banjir yang tersebar di berbagai kecamatan di Kota Cilegon di antaranya Kecamatan Cibeber 8 titik banjir, Jombang 23 titik banjir, Cilegon 2 titik banjir, Citangkil 4 titik banjir, Purwakarta 14 titik banjir, Ciwandan 6 titik banjir, Grogol 18 titik banjir dan Pulomerak 20 titik banjir. (LUK/RUL)
Discussion about this post