Diat juga menerangkan, sangat jarang ada orang yang berminat masuk ke BPBD untuk bekerja sebagai TRC. Bahkan sejak 2020, pihaknya sudah berkali-kali gonta ganti personel TRC, lantaran beberapa ada yang mengundurkan diri.
“Entah kenapa ada saja yang tidak lama. Ada yang kuat beberapa bulan, bahkan ada yang hanya sebulan. Jadi yang saat ini masih bertahan, InsyaAllah mereka orang-orang yang memang memiliki semangat sosial dan kemanusiaan yang tinggi,” tuturnya.
Sedangkan untuk sarana-prasarana, menurutnya pun masih kurang. Memang secara umum untuk sarana dan prasarana sudah lengkap, namun dari segi kuantitas tidak memenuhi kriteria ideal.
“Misalkan perahu, ada kita perahu. Tapi kuantitasnya kurang. Lalu pelampung, helm, dayung, itu ada. Hanya saja belum memenuhi ideal. Bahkan jika dalam kondisi tertentu butuh tambahan, kami biasanya meminjam ke BPBD Provinsi,” ungkapnya.
Bahkan untuk dapur umum, mobil taktis dan toilet portabel, BPBD Kota Serang sama sekali tidak memiliki. Sehingga dipastikan pihaknya akan meminjam ke Provinsi Banten jika membutuhkan.
“Kalau dari fasilitas gedung, sejujurnya selain gedung kantor kami juga membutuhkan yang namanya gudang, media center, studio center untuk simulasi bencana, ya sekitar segitu butuhnya,” jelas Diat.
Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengatakan bahwa memang saat ini BPBD Kota Serang sangat kekurangan personel. Bahkan menurutnya, bukan hanya BPBD saja, termasuk dinas-dinas lain pun juga kekurangan pegawai.
“Dengan SDM yang ada ini, yuk kita sama-sama manfaatkan. Karena kalau kita melakukan perekrutan THL-THL berikutnya, itu juga akan berbenturan dengan kekuatan keuangan kita,” tandasnya. (DZH/AZM)
Discussion about this post