Menurutnya, hal tersebut akan memberikan kenyamanan dan keamanan. Saling menjaga dan saling diuntungkan adalah konsep yang perlu dikedepankan pada masa-masa seperti ini.
Terpisah, Pemerhati pariwisata Lebak, Tunggal Puspa Nugraha kepada BANPOS membenarkan, dengan dibukanya akses wisata yang selama ini ditutup karena aturan PPKM Covid, bisa berpotensi menimbulkan Revenge Tourist, sehingga akan menimbulkan riuh dadakan.
“Dibukanya area Pariwisata yang sempat ditutup lama karena PPKM bisa berpotensi menimbulkan kehiruk-pikukan pengunjung yang balas dendam. Terutama saat libur. Dan ini bisa berpotensi menimbulkan klaster baru covid,” katanya.
Dalam hal ini, kata Tunggal, pengelola wisata meski sudah memplaning antisipatif jika terjadi lonjakan pengunjung. “Iya, harus pula diantisipasi dan ada aturan mengikat pada pengunjung. Sehingga semua pihak bisa dibuat nyaman dan tidak ada kekhawatiran lonjakan covid. Jangan sampai peristiwa lonjakan seperti musim lebaran lalu terulang, dan banyak timbulkan klaster covid,” paparnya.
Sementara, Ketua Pokdarwis Kabupaten Lebak, Yeni Mulyani kepada BANPOS mengatakan, pihaknya sudah melakukan planning terkait teknis pengelolaan dibukanya destinasi wisata dengan pembatasan Prokes. Menurutnya, Prokes tetap diberlakukan sesuai anjuran Instruksi Bupati Lebak Nomor 17 Tahun 2021.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Iya, walau dibuka tetap dibatasi. Hanya bisa dikunjungi untuk kapasitasnya, yakni sebanyak 25 persen,” ungkap Yeni kepada BANPOS.
Ditambahkannya, para pengunjung juga diwajibkan menunjukan bukti sudah divaksin.”Para pengunjung juga harus menunjukan bukti sudah divaksin. Ini agar tidak terjadi klaster baru akibat dampak dibukanya area pariwisata,” ujar Yeni.
Sementara itu, diketahui, beberapa objek wisata di Banten seperti Pantai Anyer, Pantai Bagedur dan sekitarnya kembali ramai dikunjungi wisatawan terutama libur akhir pekan, meskipun masih dalam masa PPKM karena pandemi Covid-19.
Pantauan, pada Sabtu dan Minggu akhir pekan kemarin, di beberapa titik destinasi wisata di Baksel, pengunjung wisata masih terlihat normal. Dan para pengelola tetap mengetatkan aturan Prokes bagi setiap pengunjung.