Banten Pos
  • PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • NASIONAL
No Result
View All Result
  • PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • NASIONAL
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home PEMERINTAHAN

Cuaca Tak Menentu, DPKP Berharap Tak Ada Impor Garam

Panji Romadhon by Panji Romadhon
Agustus 27, 2021
in PEMERINTAHAN, PERISTIWA
0
Cuaca Tak Menentu,  DPKP Berharap Tak Ada Impor Garam

SERANG, BANPOS – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang menyampaikan bahwa cuaca tidak menentu membuat petani garam di Kampung Brangbang, Desa Lontar, cukup kesulitan untuk mencapai target panen garam. Dari 15 hektare lahan atau 120 meja, ditarget panen perdana pada akhir Agustus mendatang dengan capaian 100 ton.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala DKPP Kabupaten Serang, Suhardjo. Ia mengaku, para petani pekan lalu telah memasang membran, yaitu terpal untuk digunakan sebagai alas garam.

Baca Juga

Pamerkan Sejumlah Program Unggulan di Hadapan Pendiri Banten, Andra Soni: Saya Masih Pemula

Misteri Proyek Jagung Polda di Pandeglang: Tanamnya di Mogana, Panennya di Pasir Awi

“Kita targetkan diakhir Agustus dilakukan panen perdana, karena cuacanya yang masih sering hujan, dan air laut pasang, terendam lagi lahan garamnya,” ujarnya, beberapa waktu yang lalu.

Menurutnya, apabila terjadi kemarau hingga bulan November, panen garam ditarget mencapai 1500 ton. Namun pihaknya berharap saat ini tidak ada impor garam, karena akan berdampak harga jual petani lokal turun drastis.

“Kalau kemarau panjang sampai November nanti, hasil panen garam ditargetkan mencapai 100 ton, targetnya 1500 ton dari 15 hektar tersebut,” tuturnya.

E-Paper Terbaru

E-Paper BANPOS Terbaru

Ia mengungkapkan, setiap harinya para petani garam dapat memanen sebanyak 1,5 ton, dengan harga jual garam saat ini Rp700 perkilogram. Harga itu disebut bagus, karena saat ini biaya produksi garam dipatok Rp400 perkilogram, sehingga petani masih mendapatkan keuntungan sejumlah Rp300 perkilogram garam.

“Ini cukup, karena biaya produksi Rp400 dan dijual Rp700, jadi masih ada untung untuk petani Rp300 perkilogram. Kalau misalnya cuacanya mendung terus dan tidak ada impor, harga bisa mencapai Rp2.000 rupiah perkilogram,” ungkapnya.

Untuk target, ia belum mengetahui apakah tercapai atau tidak. Karena target bulan Agustus sudah mundur, akibat cuaca tidak menentu, hujan hingga air laut pasang.

“Untuk penjualan belum, tapi untuk pasar lokal ada. Untuk yang pengrajin ikan asin, penyamakan kulit itu memakai garam. Termasuk untuk dikonsumsi masyarakat, karena ada beberapa pengolah garam untuk dijadikan garam konsumsi,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Serang, Aep Syaefullah, mendorong agar pemerintah tidak melakukan impor garam. Sebab, dimasa pendemi ini akan lebih berdampak kepada masyarakat khsusunya para petani garam.

“Kalau impor itu kan langsung dari pemerintah pusat, diharapkan di Kabupaten Serang tidak terjadi itu. Kalau ada impor akan mengakibatkan harga di petani garam jadi turun,” tuturnya.

Ia meminta pemerintah agar tidak melakukan impor garam, selagi persediaan garam lokal masih tercukupi. Kemudian pemerintah pun harus memperhatikan para petani dan mendorong pemerintah agar menunda impor garam.

“Apabila kondisi tersebut terjadi, kasihan para petani. Sudah dalam keadaan pandemi, ditambah ada barang masuk dari luar,” tandasnya. (MUF/AZM)

ShareTweetSend

Berita Terkait

Tampil Memukau, Marc Marquez Toreh Sejarah Baru di GP Aragon
OLAHRAGA

Tampil Memukau, Marc Marquez Toreh Sejarah Baru di GP Aragon

Juni 8, 2025
Kembali Kuasai Aragon, Marc Marquez Menang Dengan Kepala Dingin
OLAHRAGA

Kembali Kuasai Aragon, Marc Marquez Menang Dengan Kepala Dingin

Juni 8, 2025
Pamerkan Sejumlah Program Unggulan di Hadapan Pendiri Banten, Andra Soni: Saya Masih Pemula
PEMERINTAHAN

Pamerkan Sejumlah Program Unggulan di Hadapan Pendiri Banten, Andra Soni: Saya Masih Pemula

Juni 8, 2025
Aprilia Undang Manuel Gonzalez Tes MotoGP, Warganet: Cuma Gegara Masalah Martin?
OLAHRAGA

Aprilia Undang Manuel Gonzalez Tes MotoGP, Warganet: Cuma Gegara Masalah Martin?

Juni 8, 2025
Kepolisian Resor (Polres) Lebak mengamankan dugaan beberapa preman yang melakukan pungutan liar terhadap pengendara roda empat di perempatan Ciawi Cilograng.ANTARA/HO-Polres Lebak
HUKRIM

Perang Melawan Premanisme Berlanjut, Sejumlah Preman Diciduk Polres Lebak

Juni 8, 2025
Pelaku pencabulan berinisial FK diamankan di Polres Serang, Banten, Sabtu (7/6/2025). (ANTARA/HO-Polres Serang)
HUKRIM

Modus Tawarkan Jajanan Gratis, Pemuda Asal Ciruas Cabuli Anak di Bawah Umur

Juni 8, 2025
Next Post
141 Warga Binaan Rutan Serang Divaksin

141 Warga Binaan Rutan Serang Divaksin

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Misteri Proyek Jagung Polda di Pandeglang: Tanamnya di Mogana, Panennya di Pasir Awi

    Misteri Proyek Jagung Polda di Pandeglang: Tanamnya di Mogana, Panennya di Pasir Awi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akademisi Kritik Sosok Wakil Walikota Serang yang Masih Dipakai Promosi Usaha Pribadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cair Nih, ASN di Pemprov Banten Bakal Diguyur Rp134 Miliar H-1 Idul Adha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yamaha Kembali Bikin Pusing Fabio Quartararo, Ancaman Hengkang Makin Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rossi Hadapi Dilema, Bakal Pertahankan Morbidelli atau Selamatkan Sang ‘Adik’?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Banten Pos

© 2025 Banten Pos - Inspirasi dan Semangat Baru Banten.

Navigasi

  • Redaksi
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • BANTEN POS HARI INI

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • NASIONAL

© 2025 Banten Pos - Inspirasi dan Semangat Baru Banten.

×