CILEGON, BANPOS- Dalam upaya pemberdayaan nelayan dari hulu ke hilir, PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) berkomitmen untuk mendukung program pengembangan dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Dimana komitmen perusahaan yang kini dikenal dengan Krakatau International Port (KIP) itu salah satunya yakni turut ambil bagian dalam Festival Nelayan PPKM (Penguatan Pemberdayaan Keluarga Mandiri) yang diadakan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon di Pangkalan Nelayan Tanjung Peni, Sabtu (14/8/2021).
Direktur Utama KIP Akbar Djohan mengatakan, kegiatan tersebut sangat penting dalam upaya pemberdayaan nelayan dari hulu ke hilir, terutama di sekitar Pelabuhan KIP.
Akbar yang juga merupakan Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia itu mengatakan, kegiatan yang melibatkan 10 pangkalan Nelayan yang ada di Cilegon itu juga sebagai momen pembuktian bahwa industri bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Kegiatan ini membuktikan bahwa negara hadir dalam upaya pemberdayaan masyarakat, kami Krakatau International Port dan PT Krakatau Niaga Indonesia yang merupakan bagian dari BUMN Krakatau Steel Group, dengan kegiatan ini ingin menunjukkan bahwa kami hadir dalam pemberdayaan nelayan,” katanya.
Hal itu, lanjut Akbar, sesuai dengan arahan Menteri BUMN agar perusahaan BUMN selalu hadir dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
“Pak Menteri selalu memberikan arahan kepada kami agar selalu hadir dalam upaya pemberdayaan masyarakat sehingga manfaat adanya BUMN dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tuturnya.
Pada kegiatan tersebut, KIP memberikan bantuan berupa alat-alat yang dibutuhkan yang dapat menunjang sarana dan prasarana tangkapan ikan yang dijadikan aset lembaga di pangkalan nelayan. Sehingga diharapkan peningkatan kesejahteraan nelayan dapat terwujud.
Bantuan yang diberikan itu, ucap Akbar, merupakan salah satu upaya pemecah permasalahan yang selama ini dihadapi para nelayan di Cilegon.
”Seperti yang dapat dilihat bahwa bantuan kali ini, selain sembako untuk meringankan beban saat situasi pandemi, ada juga alat-alat seperti coolbox, freezer, genset dan lain-lain. Hal ini merupakan langkah awal dalam upaya memecahkan masalah nelayan di Cilegon selama ini, yang memang harus dicarikan solusinya dari hulu ke hilir,” tutupnya.
Discussion about this post