TANGERANG, BANPOS- Peringati hari Mangrove Sedunia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Perikanan (Diskan) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang bersama relawan pesisir mengajar melakukan penanaman 2.000 pohon mangrove di Ketapang Urban Aquaculture, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang pada Sabtu (24/7) lalu.
Staff Dinas Perikanan, Hari Mahardika mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan Project Management Office (PMO) Integrated Coastal Management Kabupaten Tangerang, bersama relawan Pesisir Mengajar
“Sebanyak 2.000 pohon mangrove ditanam dalam peringatan Hari Mangrove Sedunia ini. Adapun terdapat 4 jenis spesies mangrove yang ditanam, yakni Rhizopora stilossa, R apiculata, Bruguiera cylindrica dan Avicienna marina,” kata Hari Mahardika disela penanaman mangrove.
Dijelaskannya, bahwa Kabupaten Tangerang telah menjadi partnership pengelolaan pesisir Internasional dalam PAMSEA sejak tahun 2016.
“Sejak tahun 2016, Kabupaten Tangerang sudah menjadi Partnership pengelolaan Pesisir Internasional dalam PAMSEA (Organisasi Kemitraan Pengelolaan Laut dan Pesisir Negara-Negara di Asia Timur),” jelasnya.
Menurutnya, luas Ketapang Urban Aquaculture sekitar 14,5 hektar, jenis mengrove yang dikoleksi mencapai 14 jenis spesies, seperti Rhizopora stilossa, R apiculata, R mucronata, Avicienna marina, A lanata, A oficinalis, Bruguiera cylindrica, B. gymnoriza, Sonneratia casiolaris, S.alba, Ceriop tagal, Xylocarpus granatum, Lumnitzera racemosa dan Nypa fruitican.
“Sebanyak 200 ribu lebih mangrove telah ditanam dengan 14 jenis mangrove berbeda, adapun luas Ketapang Urban Aquaculture ini mencapai 14,5 hektar,” ujarnya.
Setelah ini, lanjut Hari, pihaknya akan melakukan penanaman mangrove secara reguler selama 2 sampai 3 bulan sekali, karena pesisir Tangerang, abrasi nya cukup tinggi telah menerjang 579 hektar daratan.
“Alhamdulillah, di Tahun 2020 kita sudah petakan bersama Institut Pertanian Bogor (IPB). Penanaman mangrove kita telah bertambah hampir 57 hektar, kita juga masih memiliki PR dikarenakan masih ada 500 hektar lahan kritis yang belum di rehabilitasi,” ungkapnya.
Discussion about this post