Sementara, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Indonesia meminta agar masyarakat lebih sadar diri akan kondisi yang terjadi saat ini. Kasus posisitf yang terus memecahkan rekor, dan kasus kematian per hari yang menjadi rekor tertinggi di dunia harus menyadarkan seluruh elemen masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan.
Diketahui, per 13 Juli 2021 sebanyak 47.899 orang dikonfirmasi positif. Sehingga total menjadi 2.615.529 kasus. Sedangkan per 12 Juli angka kematian 891 kasus adalah yang tertinggi di dunia. Setelah itu, tercatat beberapa kali juga angka kematian menembus angka 1.000 jiwa dalam sehari.
Untuk itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) Said Aqil Siroj pun meminta agar masyarakat lebih sadar diri akan kondisi yang terjadi saat ini. Protokol kesehatan harus dilakukan agar kasus tidak terus pecah rekor.
“Mematuhi instruksi, himbauan, protokol serta kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah, terutama kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, sebagai upaya untuk melakukan perlindungan, dan bentuk kontribusi nyata pada penanganan ionjakan kasus Covid-19,” ujar dia dalam surat edaran yang diterima JawaPos.com, Rabu (14/7).
Apalagi penyebaran Covid-19 tidak lagi hanya di daerah perkotaan saja, tetapi sudah menjalar ke berbagai daerah dengan jumlah kasus yang ikut meningkat. Oleh sebab itu, PBNU mendorong para kiai, ulama, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif dalam melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk melakukan berbagai upaya dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.(ENK)
Discussion about this post