“Alhamdulillah untuk Banten itu mungkin sudah 7 kabupaten/kota. Untuk Lampung itu insyAllah 15 kabupaten/kota. Untuk DKI itu seluruh DKI termasuk provinsinya sudah memberikan rekomendasi untuk saya,” ujarnya.
Menurut Wahyu, dorongan dari beberapa wilayah tersebut bukan berdasarkan kesepakatan-kesepakatan politis. Namun menurutnya, rekomendasi yang diberikan merupakan hasil kedekatan karena adanya pembinaan-pembinaan yang dirinya lakukan.
“Yah namanya kami ini organisasi kultural, jadi pendekatan-pendekatan itu lebih berdasarkan pada pendekatan pembinaan dan kepercayaan dari wilayah,” jelasnya.
Dalam mengemban amanah rekomendasi dari berbagai wilayah itu, ia mengusung visi modernisasi organisasi tanpa menghilangkan sifat kultural dari Kesti TTKKDH. Dalam kepemimpinanya nanti, ia akan memperkuat pondasi Kesti TTKKDH sebagai rumah dari orang Cimande, agar dapat lebih kuat dan berkarya.
“Pada poinnya, saya ingin organisasi yang sifatnya kultural ini akan dipadukan dengan sentuhan-sentuhan modernisasi. Harapan besarnya yakni TTKKDH ini akan bertambah besar dan bertambah kuat. Anggota-anggotanya dapat lebih berdaya dan berkarya. Sehingga bisa mewujudkan Kesti TTKKDH yang secara organisasi dipandang, bukan hanya di Indonesia namun juga di luar negeri,” tuturnya.
E-Paper BANPOS Terbaru
Langkah yang akan ditempuhnya yakni membentuk lembaga semi otonom dari Kesti TTKKDH, seperti membentuk Lembaga Ekonomi dan Lembaga Kepelatihan. Sehingga, pemberdayaan anggota Kesti TTKKDH dapat lebih baik lagi.
“Jadi nanti misalkan setiap pelatih yang lolos skrining, mudah-mudahan nanti bisa ditempatkan sebagai pelatih pada lembaga seperti sekolah. Lalu untuk lembaga ekonomi, saya akan mendorong setiap DPW atau DPD dapat membentuk lembaga ekonomi sendiri. Sehingga membutuhkan, misalkan ada yang sakit atau meninggal dunia, kita memiliki anggaran sendiri dari kas,” tandasnya. (DZH)