SERANG,BANPOS- Bakal calon (Balon) Bupati Serang petahana, Ratu Tatu Chasanah unggul dalam survei yang dilakukan oleh lembaga Pandawa Research. Pada survei yang digelar pada 9-12 Desember 2019 tersebut, sedangkan putra Bupati Serang periode 2005-2015, A. Taufik Nuriman, Eki Baihaki berada di posisi kedua.
Secara rinci, berdasarkan hasil survei Pandawa Research, tingkat keterpilihan atau elektablitas Ratu Tatu sebesar 55,7 persen. Sementara kandidat bakal calon Bupati Serang yang lain, yakni Eki Baihaki 3,6 persen, Wahyu Papat Jr 1,6 persen, Masrori 1,6 persen, Sopwan 1,6 persen, dan Abdul Latif 1,1 persen.
Kemudian Lili Romli sebesar 0,7 persen, Tb Masduki 0,7 persen, Wahyu Megahita 0,2 persen, dan sejumlah nama lain yang keterpilihannya di bawah nol koma. Sementara yang belum memutuskan atau tidak tahu sebesar 20,2 persen, serta yang tidak menjawab sebesar 1,6 persen.
Akademisi sekaligus Sosiolog Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Suwaib Amirudin menilai, Tatu memiliki peluang lebih besar dibandingkan dengan bakal calon lainnya untuk menang pada Pilkada Kabupaten Serang 2020. Selain petahana, kata dia, Tatu sudah memiliki modal dalam penguatan jaringan hingga tingkat bawah.
“Beliau (Ratu Tatu) sudah memiliki kedekatan dengan masyarakat secara personality yang kuat,” ujar Suwaib.
Survei tersebut dilakukan dengan teknik multistage random sampling dengan wawancara tatap muka. Margin error kurang lebih 4,8 persen, dan selang kepercayaan sebesar 95 persen. Disebutkan melalui survei tersebut, popularitas Ratu Tatu juga tinggi, mencapai 96,6 persen.
Menurut Suwaib, hasil survei yang dilakukan oleh lembaga riset tentang popularitas dan elektabilitas, telah ditambah juga dengan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemkab Serang.
“Peluangnya sangat besar untuk kembali duduk sebagai Bupati Serang pada Pilkada mendatang,” tegasnya.
Sekadar diketahui, Pandawa Research juga menampilkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ratu Tatu cukup, yakni mencapai 71,4 persen. Sisanya sebanyak 24,5 persen mengaku kurang puas, dan sisanya sebanyak 4,1 persen mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
Discussion about this post