SERANG , BANPOS – Laporan warga kampung Kepandean Got, Kelurahan Taktakan, yang menyatakan bahwa terdapat 5 orang yang terkena penyakit DBD, ditindaklanjuti oleh Pemkot Serang dengan melakukan tindakan fogging. Hal ini dilakukan guna membasmi nyamuk Aedes Aegipty, yang merupakan hewan pembawa penyakit DBD.
“Berdasarkan laporan yang masuk kepada kami, hari ini (kemarin) kami telah melakukan tindakan fogging. Ini kami lakukan agar tidak terjadi kepanikan di masyarakat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, M. Ikbal, saat dihubungi melalui sambungan telefon, Senin (14/10).
Ia mengatakan, seharusnya banyaknya jatuh korban DBD ini dapat dihindari. Karena, setiap daerah telah memiliki petugas kesehatannya masing-masing, seperti di Puskesmas.
“Dan memang ini seperti ada yang sedikit salah dari petugasnya karena terlambat untuk mengetahui adanya kejadian tersebut,” ungkapnya.
Ia pun membenarkan bahwa terdapat warga yang terjangkit DBD. Namun, untuk jumlah penderitanya, tidak seperti yang disebutkan pada saat itu.
“Kasus yang terjadi di Taktakan memang betul ada yang sampai dirawat. Namun setelah tim kami melakukan investigasi di lapangan, ternyata baru dua saja yang benar-benar terjangkit penyakit DBD,” ucapnya.
Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat Kota Serang, untuk dapat melakukan pencegahan sejak dini, dengan cara menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rumahnya.
“Jumantik itu misalkan masyarakat memiliki kolam air, ini harus secara rutin dikuras. Ini supaya tidak ada kesempatan bagi nyamuk untuk berkembang biak disana, baik nyamuk biasa maupun nyamuk Aedes Aegipty,” tuturnya.
Menurutnya, jika warga kesulitan dalam melakukan pengurasan, dapat menggunakan cara memelihara ikan di kolam tersebut.
“Jika memang tidak dapat menguras secara rutin, biasanya untuk yang memiliki kolam air yang besar, maka bisa dengan cara memelihara ikan di sana. Ikan itu kan memakan jentik nyamuk, jadi itu menjadi lebih mudah,” ucapnya.
Discussion about this post