JAWA TIMUR, BANPOS – Presiden Prabowo Subianto meresmikan pengoperasian 55 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Tenaga Surya (PLTS) di 15 provinsi secara daring. Peresmian serentak ini dilakukan terpusat di pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Dalam acara itu, muncul momen haru. Bupati Kepulauan Sangihe Michael Tungari melaporkan bahwa warga Pulau Lipang, yang berada di perbatasan Indonesia-Filipina, kini bisa menikmati listrik dari PLTS.
“Pertama, nelayan kami bisa menyimpan hasil tangkap perikanannya. Kedua, anak-anak kami bisa belajar di waktu malam. Ketiga, layanan kesehatan secara teknologi juga bisa dinikmati,” kata Michael.
ia tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang dianggap benar-benar hadir di tapal batas.
Kepala Negara menegaskan komitmennya, tidak boleh ada desa yang gelap gulita. Karena itu, program serupa akan terus dilanjutkan. “Setiap desa akan kita jamin harus dapat listrik dan kita Indonesia akan swasembada energi. Kita tidak akan tergantung selain kemampuan kita sendiri,” ujarnya.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan langkah progesif dalam utilisasi EBT ini merupakan wujud komitmen RI dalam menggenjot transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Hari ini kita ingin melaksanakan apa yang Bapak Presiden arahkan bahwa transisi energi harus kita lakukan terus-menerus dan untuk di 15 provinsi, selain daripada PLTP, kita juga meresmikan PLTS di desa-desa yang belum mendapat listrik,” jelas Bahlil pada sambutannya.
Bahlil menjabarkan total 55 pembangkit EBT yang diresmikan Presiden terdiri dari PLTP dan PLTS dengan total nilai investasi sekitar Rp25 triliun. Kemudian ada 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang diresmikan operasinya dengan total kapasitas 27,8 MW mampu melistriki 5.383 rumah tangga dan tersebar di 47 desa pada 11 provinsi. RM.ID
Discussion about this post