LEBAK, BANPOS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menggelar Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana di Desa Pabuaran, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu (14/5) lalu.
Kegiatan ini bertujuan membentuk desa yang tangguh terhadap bencana melalui peningkatan kapasitas masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banten, Asep Mulya Hidayat, menegaskan pentingnya pelatihan ini dalam membangun kesiapsiagaan di tingkat desa. Ia menjelaskan bahwa penguatan kapasitas masyarakat menjadi fondasi utama untuk menciptakan desa yang lebih siap menghadapi berbagai potensi bencana.
“Program Desa Tangguh Bencana dirancang untuk membangun kapasitas masyarakat desa dalam mengidentifikasi risiko bencana yang mungkin terjadi di desa, menganalisis risiko bencana untuk mengetahui potensi ancaman, dan memantau serta mengevaluasi risiko bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan,” jelas Asep.
Dalam pelatihan ini, peserta diajak untuk memahami karakteristik bencana yang rentan terjadi di wilayah mereka, melakukan pemetaan risiko, serta mengembangkan rencana aksi berbasis partisipasi masyarakat. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan sistem tanggap darurat yang lebih responsif dan berbasis pada potensi lokal.
E-Paper BANPOS Terbaru
Lebih lanjut, Asep menyampaikan bahwa ketangguhan suatu desa terhadap bencana tercermin dari kemampuannya mengenali potensi ancaman di wilayahnya, mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan, serta meningkatkan kapasitas kolektif dalam mengurangi risiko.
Pelatihan ini juga dihadiri oleh Pimpinan Komisi V DPRD Provinsi Banten, Rifky Hermiansyah. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peningkatan kewaspadaan dini terhadap bencana di masyarakat.
“Kewaspadaan dini terhadap kebencanaan harus digencarkan di masyarakat agar mereka tidak gagap ketika menghadapi bencana di masa depan,” ujar Rifky.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Pabuaran dapat lebih siap dan tangguh dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana, sehingga risiko yang ditimbulkan dapat diminimalkan dan kesejahteraan masyarakat dapat terus terjaga. (RED)