KASEMEN, BANPOS – Dalam rangka memberantas buta aksara alqur’an, SMPN 5 Kota Serang meluncurkan ekstrakurikuler (ekskul) bimbingan intensif baca tulis qur’an (BAIQ) pada Jumat (4/8). Kegiatan ini juga dihadirkan sebagai tindak lanjut program kelas tahfidz, yang sebelumnya sudah diterapkan lebih dari setahun.
Kepala SMPN 5 Kota Serang, Ita Cahyawati, mengungkapkan target dari ekstrakurikuler ini dapat menjadi program diniyah yang akan bekerjasama dengan Kemenag. Menurutnya, program ini mendapatkan respon yang sangat positif dan banyak diapresiasi oleh berbagai pihak.
“Ekskul BAIQ ini adalah ekskul yang sangat diapresiasi oleh para pengawas, kemudian guru-guru PAI juga ingin banyak menerapkan ekskul BAIQ ini. Karena kegiatan ini juga sudah disampaikan oleh pengawas dalam kegiatan MGMP PAI, jadi sangat mengapresiasi,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan peluncuran tersebut antara lain Pengawas PAI Kota Serang, Ahmad Fathullah, sekaligus memberikan arahan dan bimbingan pada peluncuran ekskul BAIQ. Tak hanya itu, Pengawas SMP, Ade Wijanarko, turut menghadiri kegiatan yang diawali dengan santunan oleh Komite Sekolah pada SMPN 5 Kota Serang tersebut.
“kami diberikan arahan, karena memang kegiatan ini cukup luar biasa. Nantinya, para siswa ini akan dibimbing oleh 12 guru, yang masing-masing nanti dilaksanakan dalam 12 kelas,” katanya.
Ita mengaku sangat bersyukur, karena dari 12 guru PPPK di SMPN 5 Kota Serang ini memiliki latar belakang dari SMP Islam Terpadu (IT) dan juga SD IT. Sehingga Ita meyakini, guru-guru tersebut mumpuni dalam kegiatan baca tulis qur’an.
“Jadi kita berkolaborasi bersama seluruh guru, tidak hanya guru PAI, tapi juga seluruh guru mata Pelajaran. Sehingga ekskul BAIQ ini bisa terlaksana, ekskul baik ini menjadi salah satu rintisan nanti menuju kepada program diniyah,” jelasnya.
Pembina ekskul BAIQ, Jindar Tamimi, berharap seluruh target kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Hal ini tentunya harus didukung oleh semua pihak, baik internal sekolah maupun eksternal dalam hal ini para orangtua murid.
Discussion about this post