PANDEGLANG, BANPOS – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemadam kebakaran (BPBD-PK) Kabupaten Pandeglang, menggelar seminar Rencana Kontinjensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Kabupaten Pandeglang, di Oproom Setda Pandeglang, Selasa (1/8).
Dalam kesempatan tersebut, Analis Monitoring Direktorat Kesiapsiagaan BNPB, Muhamad Andrian mengatakan, seminar ini dilaksanakan untuk menampung masukan-masukan dari berbagai pihak untuk ditindak lanjuti.
“Adapun tindak lanjut dari seminar ini adalah melakukan sosialisasi yang akan kita laksanakan bersama dengan OPD dan juga para relawan yang terkait dengan penanggulangan bencana,” kata Muhamad Andrian.
Dijelaskannya, seminar rencana kontinjensi bencana gempa bumi dan tsunami tujuannya adalah untuk menyusun dokumen kontijensi bencana agar sampai kepada seluruh pemangku kebijakan..
“Tujuan menyusun dokumen ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketangguhan bangsa, terutama dokumen ini untuk kabupaten Pandeglang meningkatkan kapasitas pemerintah daerah maupun masyarakat dalam proses penanggulangan bencana agar lebih efektif dan efisien,“ terangnya.
“Adapun dokumen ini nantinya lebih mencakup kepada seluruh sumber daya, baik sumber daya manusia, peralatan, logistik dan lainnya dalam proses penanggulangan bencana yang dimiliki oleh seluruh OPD yang dapat dituangkan pada saat darurat bencana terjadi,“ ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris BPBD-PK Kabupaten Pandeglang, Rahmat Zultika mengatakan, seminar semiloka ini merupakan rangkaian dari rencana kontinjensi bencana gempa bumi dan tsunami terhadap penyusunan dokumen.
“Kontinjensi bencana tentu saja dengan memprioritaskan masukan dan saran dari pihak-pihak yang terlibat dengan penanggulangan bencana. Berdasarkan atas rekon yang mengambil data dari kajian risiko bencana ada sekitar 15 kecamatan dan 75 desa di Kabupaten Pandeglang yang akan terdampak bencana dalam skenario ini,“ ungkapnya.(dhe/pbn)
Discussion about this post