PANDEGLANG, BANPOS – Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Sumiah (78) Warga Kampung Kadu Hauk, Desa Cimanuk, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.
Pantauan di lokasi, rumah Sumiah yang hanya beralaskan tanah dan dipan yang terbuat dari bambu, beratapkan asbes dan daun rumbia yang kerap kali bocor saat hujan melanda. Bahkan, Sumiah tidak memiliki kamar mandi dan hanya memiliki jamban yang ditutupi daun rumbia dan tidak beratap yang berada di belakang rumahnya.
“Sudah 2 tahun tinggal disini sendiri, karena sebelumnya di wilayah Kecamatan Menes,” kata Sumiah kepada wartawan, Senin (19/6).
Sumiah mengaku bahwa dirinya memiliki 4 orang anak yang sudah berumah tangga dan hanya sesekali menyempatkan datang hanya untuk melihat kondisi Sumiah.
“Punya anak 4, jarang kesini karena sudah berumah tangga semua dan sudah punya anak dan cucu,” terangnya.
Untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, Sumiah hanya mengandalkan penghasilannya sebagai penjual gorengan milik warga setempat berkeliling kampung, dengan upah Rp10 ribu hingga Rp20 ribu dalam sehari.
“Keseharian dagang gorengan, upahnya kadang Rp10 ribu kadang Rp20 ribu itu buat beli beras,” ujarnya.
Sumiah juga mengaku, bahwa dirinya belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah setempat dan berharap agar pemerintah membantu kondisinya tersebut.
“Bantuan apapun belum pernah dapat tanya saja ke warga, ya kalau ada bantuan Alhamdulillah, kalau tidak ada berdoa saja semoga ada rezekinya,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Cimanuk, Sastra Irawan membenarkan bahwa Sumiah belum terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Memang benar belum terdaftar di DTKS,” kata Sastra Irawan.
Dengan kondisi Sumiah tersebut, pihak Desa Cimanuk pun akan berusaha untuk mendaftarkan Sumiah ke DTKS agar mendapatkan program bantuan dari pemerintah dan akan mengusulkan kondisi rumah Sumiah di Musrembang Desa Cimanuk tahun 2024 mendatang.
“Kalau untuk bantuan apapun sudah kita upayakan, cuma kan mungkin belum rejekinya. Tapi kita akan upayakan, dan kita usulkan pada Musrembang Desa tahun 2024 mendatang,” ungkapnya.(dhe/Pbn)
Discussion about this post