DALAM meningkatkan mutu dan kualitas SDM WBP, Lapas kelas III Rangkasbitung Kanwil Kemenkumham Banten kembali memberikan Pelatihan bagi 20 orang Narapidana (Napi). Dengan menggandeng Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Lebak, giat bertempat di Ruang Aula Serbaguna Lapas Rangkasbitung, Selasa (23/5).
Acara pembukaan kegiatan pelatihan peternakan domba ini dihadiri langsung oleh Kalapas Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo, didampingi pejabat struktural beserta jajaran Lapas Rangkasbitung. Hadir pula Kepala Dinas (Kadis) Peternakan dan Kesehatan (Nakeswan) Lebak, Rahmat Yuniar beserta jajarannya.
Kalapas Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo Situmorang, dalam sambutan menyampaikan bahwa Lapas merupakan wadah pembinaan Napi yang juga berfungsi sebagai Lembaga Pendidikan, yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi Napi dengan memberikan Program Pembinaan Kemandirian.
“Pelatihan Keterampilan sebagai bekal bagi Narapidana untuk kembali ke masyarakat. Menciptakan Napi WBP agar dapat berintegrasi secara sehat dimasyarakat, meningkatkan keterampilan, mengembangkan kemampuan individu agar dapat menciptakan ekonomi mandiri ditengah masyarakat kelak,” ujar Kalapas.
Ia mengatakan bahwa tujuan dari pelaksanaan kegiatan itu adalah agar WBP dapat meningkatkan kualitas diri, dan menjadikan keterampilan tersebut sebagai bekal ketika sudah kembali ke masyarakat.
“Jadi harapan kami yaitu tolong ikuti giat ini dengan sungguh sungguh, karena ini merupakan peluang dan kesempatan yang baik bagi Warga Binaan yang saat ini menjadi peserta kegiatan. Kelak ilmu yang didapatkan akan bermanfaat dikemudian hari saat kembali ke masyarakat,” imbuhnya.
Senada juga disampaikan Kadis Nakeswan Lebak, Rahmat Yuniar. Ia menyampaikan bahwa pentingnya menggali potensi yang ada dan memanfaatkan kesempatan yang diberikan. menambahkan
“Kita akan terus support pembinaan di Lapas, dan kali ini konsennya kita akan ke peternakan domba, karena kami menilai ternak ini sangat potensial dan mudah dilakukan. Gali informasi dari tim instruktur kami, baik teori maupun nanti praktik. Untuk saat ini di SAE bisa praktik langsung, dan tentu ini menjadi peluang yang baik sekaligus media pembinaan yang tepat,” tandasnya. (WDO/DZH)
Discussion about this post