Beredarnya isu yang berkembang ditengah masyarakat terkait Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya yang diklaim Intoleran karena melarang umat Nasrani untuk merayakan Natal tahun 2022.
Para pemimpin Gereja yang tergabung dalam Badan Kerja Sama Antar Gereja (BKSAG) Kabupaten Lebak menanggapi hal tersebut.
Pemimpin tersebut meliputi, Pendeta Robert Nixon Kindangen dari Gereja Kristen Pasundan Jemaat Rangkasbitung, Pendeta Maxi Ticoalu dari Gereja Pantekosta Indonesia Rangkasbitung, Pendeta Gideon Krisna Wijaya Gereja Bethel Jemaat Rangkasbitung, Romo Andreas Bramantyo dan Romo Yohanes Anggi dari Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Rangkasbitung.
Pendeta Gideon mengatakan, BKSAG menyatakan bahwa berita atau isu yang beredar tentang tidak tolerannya Bupati Lebak adalah tidak benar. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan apa yang terjadi selama ini. Menurutnya, Bupati Lebak sering bersilaturahmi bersama para pendeta yang berada di Rangkasbitung, Lebak.
“Tidak benar berita itu, hoax. Mereka hanya termakan isu yang tidak benar, karena ibu bupati sering bertemu dan bercengkrama bersama kami,” kata Gideon saat menyampaikan pernyataannya ke awak media, Rabu (21/12).
Ia menjelaskan, Bupati Lebak tidak pernah melarang perayaan natal. Bahkan, jauh sebelum beredarnya isu tersebut, Bupati Lebak telah menyatakan akan ikut menghadiri perayaan natal bersama di Lebak pada 27 Desember 2022 mendatang.
“Ibu Bupati sering memberi kesempatan yang sama kepada kami umat Nasrani. Bahkan natal nanti pun bupati hadir, bagaimana mungkin bisa di klaim sebagai orang yang tidak toleran,” tandasnya.(CR-01/PBN)
Discussion about this post