JAKARTA PUSAT, BANPOS – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menerima Prof. Orwa Sabri, guru besar dan dekan di Universitas Al Quds Jerusalem, dan Nurullah Sahid, Ketua Lembaga Wakaf untuk Universitas Al Quds di Ruang Kerjanya.
Kedatangan Prof Dr Orwa Sabri dan Nurullah Sahin adalah untuk menyampaikan program kerjasama internasional untuk keberlangsungan dan keberhasilan pendidikan melalui Universitas Al Quds di Jerusalem.
“Lembaga pendidikan ini sangat diperlukan oleh warga Palestina yang berada di Jerusalem. Lembaga ini memerlukan dukungan dari umat Islam di seluruh dunia agar mereka bisa eksis dan menjalankan peran-peran kependidikannya,” kata Hidayat Nur Wahid, usai pertemuan di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III Lt 9, Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (22/8).
Hidayat menyebutkan, Prof. Orwa Sabri dan Nurullah Sahid menyampaikan bahwa Universitas Al Quds merupakan universitas resmi. Semua kegiatan di universitas ini diakui oleh pemerintah Palestina, dan karenanya tidak terkait dengan apa yang disebut dengan terorisme dan radikalisme.
Mereka, kata HNW, mengharapkan dukungan, bukan hanya Indonesia tetapi juga dukungan seluruh dunia karena mereka bukan kelompok politik. Mereka juga bukan kelompok militer, tetapi mereka adalah kelompok intelektual untuk kerja-kerja pendidikan dan diakui oleh pemerintah Palestina.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Karena itu, jauh dari apa yang dituduhkan terkait hal-hal yang membuat orang kemudian tidak memberi bantuan,” jelasnya.
Universitas Al Quds adalah universitas Palestina, dan satu-satunya universitas di dunia yang terletak di dekat tembok pemisah. Didirikan pada tahun 1984, kampus utama universitas terletak di Abu Dis dengan empat kampus lebih lanjut di Yerusalem, Sheikh Jarrah, Beit Hanina dan Rammalh (al-Bireh).
Universitas Al Quds menyediakan pendidikan tinggi dan layanan masyarakat di wilayah Yerusalem serta kota-kota tetangga, desa dan kamp pengungsi di Tepi Barat.
Kepada tamunya, Hidayat menegaskan bahwa berdasarkan konstitusi di Indonesia, secara prinsip sikap Indonesia dari dulu adalah membela kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel.