SULBAR, BANPOS – Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik terus mendorong pembangunan di wilayah yang kini dipimpinnya tepat sasaran. Karena itu setiap program pembangunan harus direncanakan dengan matang. Harus didukung data yang valid. Tidak asal-asalan.
” Maka sangat penting data yang valid, reliabel, dan mutakhir dalam perencanaan pembangunan yang tepat sasaran,” kata Akmal saat mengelar pertemuan dalam rangka konsolidasi dengan jajaran Forkopimda Provinsi Sulawesi Barat, Senin (22/8).
Menurut Akmal, pertemuan konsolidasi dengan jajaran Forkopimda Provinsi Sulawesi Barat akan jadi agenda rutinnya selama memimpin Sulbar. Diharapkan, dengan pertemuan itu, tercipta sinergi antar seluruh pemangku kebijakan di Sulbar. Selain memang jadi forum silahturahmi. Sehingga, segala potensi yang dimiliki baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusianya, bisa disinergikan. Saling mendukung. Dengan begitu kendala dan hambatan bisa dikenali. Lalu dirumuskan solusinya secara komperhensif.
Akmal mencontohkan, Sulbar sebagai wilayah yang rawan bencana. Maka dalam program pembangunan terkait kebencanaan, mesti ada kegiatan terkait yang benar-benar direncanakan dengan baik. Sehingga, program tersebut bermanfaat bagi masyarakat. Serta bisa mendorong tumbuhnya kesadaran di tengah masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana.
“Karena itu sangat perlu sekali pelatihan gladi bencana yang dilakukan bersama antara TNI dan BPBD serta elemen terkait,” ujarnya.
E-Paper BANPOS Terbaru
Akmal menyadari, tugasnya sebagai penjabat Gubernur Sulbar itu tak ringan. Apalagi jika melihat fakta yang ada, dari identifikasi masalah dan kendala yang dihadapi setiap organisasi perangkat daerah yang ia lakukan, serapan anggaran sampai Juni 2022 masih kurang dari 50 persen. Tentu ini harus jadi perhatian serius.
“Perlu dilakukan langkah taktis dengan membentuk tim,” katanya.
Tidak hanya itu, Akmal Malik juga mengingatkan pentingnya dialog dengan masyarakat, ketika terjadi permasalahan dalam program pembangunan yang dilakukan di Sulbar. Aspirasi masyarakat harus di dengar. Jangan pula alergi dengan Kritik. Dengan dialog tersebut, setidaknya bisa dicari akar dari permasalahan yang muncul. Sehingga bisa dicarikan solusi yang bisa diterima masyarakat.