SERANG, BANPOS – Perempuan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Banten turun tangan menekan angka stunting di Provinsi Banten. Penyakit ini sudah begitu meresahkan sehingga tidak boleh disepelekan, karena bisa menyebabkan kematian bagi ibu hamil.
Ketua Perempuan Tani HKTI Provinsi Banten, Lindra Octora, mengatakan bahwa pihaknya menjadikan permasalahan stunting sebagai permasalahan utama, yang hendak diselesaikan oleh pihaknya.
“Kami kerjasama dengan petani dan peternak ayam petelur, kami bagikan itu kepada masyarakat untuk membantu menyelesaikan masalah stunting,” ujarnya saat diwawancara awak media, kemarin.
Ia menegaskan bahwa stunting merupakan permasalahan yang tidak bisa disepelekan. Kendati demikian, banyak pihak yang justru menyepelekan, dengan tidak memperhatikan gizi bagi anak maupun ibu yang tengah mengandung.
“Stunting itu berbahaya. Mungkin kita banyak yang menganggap sepele, tapi sebenarnya sangat berbahaya. Apalagi bisa mengakibatkan kematian bagi ibu hamil. Maka kami sebagai perempuan tani lebih fokus ke arah stunting,” terangnya.
Menurutnya, pembagian bantuan bagi masyarakat untuk mencegah stunting, telah dilakukan oleh pihaknya di beberapa daerah. Akan tetapi, ia mengakui bahwa yang pihaknya lakukan masih belum maksimal.
“Kami maunya merata sih ya di sejumlah daerah di Provinsi Banten. Tapi karena ada Covid, kami sempat berhenti, jadi kami maksimalkan di tim-tim yang ada di kabupaten kota untuk menyalurkan bantuan,” katanya.
Salah satu daerah yang dilakukan intervensi secara khusus ialah Kabupaten Pandeglang, Kota Cilegon dan Kabupaten Tangerang. Nantinya, seluruh daerah akan turut diintervensi oleh pihaknya.
“Harapannya sih kami bisa berkesinambungan dengan pemerintah Provinsi Banten, baik di bidang pertanian maupun lainnya, agar dapat melakukan pencegahan stunting,” tandasnya.(DZH/ENK)
Discussion about this post