SERANG, BANPOS – Walikota Serang, Syafrudin, menerima kunjungan dan beraudiensi dengan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Banten Wilayah Serang, Jumat (15/7) di Aula Setda lantai 2, Puspemkot Serang. Pada kesempatan tersebut, Syafrudin mengaku akan menyediakan balai pelatihan berbahasa bagi calon pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kota Serang.
Hal itu menyusul adanya informasi peluang kerja ke luar negeri untuk masyarakat Kota Serang seperti Jepang, Korea Selatan, dan Jerman. Namun, untuk dapat bekerja di negara-negara tersebut, calon PMI harus dapat menguasai bahasa tergantung ke negara mana yang akan dituju.
Pada kesempatan tersebut, Syafrudin mengakui banyaknya angka pengangguran di Kota Serang, terutama lulusan SLTA yang tidak memiliki keahlian khusus. Sehingga, dengan adanya peluang kerja ke luar negeri ini, pihaknya akan mendukung salah satunya untuk mengurangi angka pengangguran.
“Saya kira ini peluang yang sangat baik, memang kota Serang ini sebenarnya pengangguran banyak yang pertama lulusan-lulusan SLTA yang umum, tidak spesifikasi seperti SMK yang sudah punya keahlian. Kalau SLTA dari SMA itu malah lebih banyak (pengangguran) di Kota Serang,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi bahwa yang dibutuhkan untuk PMI saat ini adalah dari jurusan keperawatan. Syafrudin mengatakan sebenarnya banyak sekali sekolah di Kota Serang dengan jurusan keperawatan.
“Ada sekolah yang jurusan kebidanan seperti di Legok, kemudian di perbatasan Kota Serang juga ada, Kalodran, di Jalan Raya Baros-Pandeglang dan ada juga di Banjarsari. Jadi banyak kemudian setiap tahun itu terus mencetak perawat dan bidan dari sekolah-sekolah tersebut,” tuturnya.
Ia mengakui dari para lulusan keperawatan atau kebidanan tersebut memiliki kelemahan-kelemahannya yang harus ditunjang dengan Bahasa seperti bahasa Jepang dan Korea. Oleh sebab itu, untuk menutupi kelemahan tersebut, ia mengajak BP3MI untuk melakukan MoU bersama Pemkot Serang yang akan menjadi jaminan untuk membiayai terutama pelatihan-pelatihan yang harus dibantu.
Discussion about this post