Potensi kerja sama di bidang pendidikan antara Indonesia dan Ethiopia sangat besar. Kedua negara akan segera mengembangkan kerja sama terutama di bidang riset, pertukaran dosen dan mahasiswa serta berbagai program pendidikan perguruan tinggi lainnya.
Hal itu mengemuka dalam forum pendidikan lintas negara bertajuk Indonesia-Ethiopia, Towards Education Cooperation, Exploring the Future, yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar RI di Addis Ababa, Ethiopia, di KBRI Addis Ababa, Selasa (10/5).
Forum yang diselenggarakan secara hybrid itu, diikuti oleh Rektor, unsur pimpinan, dosen dan mahasiswa dari 17 perguruan tinggi Indonesia dan satu perguruan tinggi Ethiopia. Semua perguruan tinggi tersebut telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada November 2021.
Perguruan tinggi dari Indonesia yang turut serta dalam MoU ini adalah Universitas Narotama Surabaya, Politeknik Sawunggalih Aji, Institut Teknologi Bisnis AAS Indonesia, Institute of Technology and Business Widya Gama, Universitas Maarif Hasyim Latif, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Atma Bhakti.
Selain itu STIE ST. Pignatelli Surakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Semarang, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan, Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta, Universitas Ivet Semarang, Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta, Universitas Swadaya Gunung Jati, STIE Total Win, STIE Asholeh Pemalang, Politeknik Trisila Dharma, dan Universitas Pancasakti Tegal.
Sementara perguruan tinggi Ethiopia adalah Universitas Arba Minch.
Pembicara pada forum pendidikan tersebut adalah Dr. Damtew Darza Sozo (Rektor Arba Minch University), Dr. Taufiqulloh (Ketua Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia-ADRI Jawa Tengah), Dr. Achmad Fathoni Rodli (Rektor Universitas Maarif Hasyim Latif / President ADRI Indonesia).
Hadir pula sebagai pembicara Dr. Behailu Merdekios (Wakil Rektor Arba Minch University), Dr. Ratna Wijayanti Daniar Paramita (Ketua Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama), Dr. Alemayehu Chufamo (Wakil Rektor Arba Minch University), Usep Syaripudin (Universitas Swadaya Gunung Jati) dan Dr. Yoga Prihatin (Universitas Pancasakti).
Discussion about this post