Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto bakal mengkaji mekanisme tes Polymerase Chain Reaction alias PCR di pintu kedatangan internasional di bandara. Soalnya, terjadi antrean panjang bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Menurut Suharyanto, membludaknya antrean tes Covid-19 di pintu-pintu masuk luar negeri, termasuk di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), terjadi usai Pemerintah menghapuskan aturan karantina kesehatan bagi PPLN yang sudah menerima dua dosis vaksin dan booster, sejak pekan lalu.
“Dengan semakin terkendalinya kasus Covid-19 dan kebijakan baru tanpa karantina bagi PPLN yang sudah vaksin lengkap atau booster, meningkatkan jumlah perjalanan internasional,” ujar Suharyanto, kemarin.
Menurutnya, para PPLN tersebut tetap diwajibkan menjalani tes PCR begitu tiba di Indonesia. Kondisi itulah yang menyebabkan antrean panjang di Bandara Soetta.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini mengatakan, Satgas Covid-19 di Bandara Soetta telah mengantisipasi adanya penumpukan antrean tersebut. Salah satunya, dengan mengubah sistem antrean, terutama untuk testing mandiri dan pembayaran.
“Arus kedatangan internasional di Bandara Soetta juga membutuhkan testing PCR yang lebih banyak dan cepat,” jelasnya.
Mantan Pangdam V/Brawijaya ini menegaskan, akan terus melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak kembali terulang. Soalnya, potensi penumpukan masih dapat terjadi ketika kedatangan internasional tiba pada saat yang bersamaan.
“Satgas terus mengupayakan agar ini segera dapat diatasi, di antaranya dengan mengatur mekanisme tes dan jumlah PCR,” imbuh jebolan Akademi Militer tahun 1989 ini.
Sebelumnya, panjangnya antrean pemeriksaan tes PCR bagi para PPLN yang baru tiba di terminal kedatangan Bandara Soetta, viral di media sosial.
Disebutkan, jumlah petugas jaga tidak sebanding dengan jumlah penumpang yang datang. Akibatnya, terjadi antrean panjang dan kerumunan.
Sementara, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim, warga Ibu Kota mulai berbondong-bondong mengikuti program vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster.
Discussion about this post