Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Rumadi Ahmad menyayangkan munculnya polemik soal pernyataan Presiden Jokowi tentang penceramah radikal, yang disampaikan dalam rapat pimpinan TNI Polri, 1 Maret lalu.
Terlebih, setelah daftar nama penceramah yang dinilai radikal, beredar di media sosial.
Rumadi bilang, apa yang disampaikan Presiden faktual. Tidak mengada-ada.
“Pernyataan Presiden sangat jelas. Tidak ada yang simpang siur. Karena masalah radikalisme adalah hal yang faktual, Bukan menga Dia memastikan, pemerintah tak pernah merilis daftar nama penceramah yang dianggap radikal. Karena itu, Rumadi minta masyarakat tidak terpancing dengan informasi yang belum jelas sumbernya
“Saya tidak tahu dari mana asalnya. Yang jelas, pemerintah tidak pernah menyebutkan soal nama,” tegas Rumadi.
Yang terpenting saat ini, tuturnya, masyarakat harus lebih hati-hati dan selektif dalam mengundang penceramah. Tak usah memperdebatkan soal ciri, apalagi nama.
“Apa yang disampaikan Bapak Presiden adalah pesan untuk semua kelompok, agar lebih hati-hati dalam mengundang penceramah. Bukan memperdebatkan soal ciri atau nama,” pungkas Rumadi. [HES]
Discussion about this post