SERANG, BANPOS- Dinas Kelautan dan Perikanan Banten segera melakukan revitalisasi sarana dan prasarana pelabuhan perikanan pantai (PPP) Labuan di Kabupaten Pandeglang. Anggarannya sendiri telah diisipakan yakni sebesar Rp25 miliar.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Banten Eli Susiyanti Jumat pekan lalu mengatakan, tahap awal pihaknya akan membangun dermaga untuk perbaikan dan pembuatan kapal (Docking) dan pemecah ombak.
“Nanti kalau sudah jadi kita targetkan dalam setahun mampu melakukan perbaikan 23 kapal dan pembuatan kapal baru sekitar 4 unit,” katanya.
Dia mengatakan, untuk revitalisasi seluruh areal pelabuhan perikanan tersebut membutuhkan anggaran yang cukup besar. Apalagi di luas lahan pelabuhan perikanan sekitar 1,9 hektare tersebut sudah banyak penduduk yang tinggal yang perlu direlokasi.
“Di sini ada sekitar 2000 penduduk yang menempati lahan milik pelabuhan ini. Nah ini perlu dicarikan jalan keluarnya. Tapi nanti itu untuk jangka panjangnya,” katanya.
Bahkan, kata dia, jika sudah dilakukan revitalisasi di pelabuhan perikanan pantai Labuan ini, pihaknya menargetkan pemasukan untuk pendapatan asli daerah (PAD) Banten sekitar Ro500 juta dalam satu tahun.
“Revitalisasi Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan ke depan akan direncanakan untuk melakukan revitalisasi pemecah ombak, dermaga, kolam labuh dan jetty. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp45 miliar.” kata Eli Susiyanti.
Sebelumnya Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) meninjau revitalisasi dan pembangunan docking Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan Kabupaten Pandeglang, Kamis (28/10. Pembangunan docking bertujuan untuk tempat perbaikan, perawatan, dan pembangunan kapal nelayan agar layak operasi serta memperpanjang umur teknis kapal perikanan.
Menurut dia, idealnya pelabuhan-pelabuhan perikanan yang ada di Provinsi Banten dilakukan revitalisasi.
“Untuk revitalisasi Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan, kita anggarkan Rp25 miliar. Perikanan Labuan ini memiliki potensi besar, tapi memang perlu dilakukan perbaikan-perbaikan dari berbagai sisi mulai dari kapalnya, mentalitas nelayannya juga fasilitasnya. Saat ini saja masih mendatangkan ikan dari Jakarta. Ke depan kita harus mampu kirim ikan ke Jakarta,” katanya. (RUS/AZM)
Discussion about this post