SEJUMLAH pihak yang disebut-sebut dalam laporan Perserang mendukung penuh PSSI untuk mengusut tuntas dugaan pengaturan skor yang diungkap manajemen Laskar Singandaru. Seperti disampaikan manajemen Persekat Tegal, RANS Cilegon FC dan Badak Lampung dan sejumlah petinggi PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru dan asosiasi pemain sepakbola.
“Kami juga sangat mendukung dan pengapresiasi tindakan yang dilakukan manajemen Perserang dalam upaya pemberantasan pengaturan skor atau match fixing. Ini untuk menciptakan sepakbola yang bersih dan menjunjung tinggi sportivitas,” ujar Presiden Rans Cilegon FC Roofi Ardian dalam rilis yang diterima BANPOS.
Roofi juga menyatakan siap bekerja sama dengan pihak manapun untuk menuntaskan isu pengaturan skor tersebut. Rans cilegon United FC berharap hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi insan sepakbola di Indonesia, serta menutup ruang gerak oknum-oknum perusak citra, demi masa depan sepakbola Indonesia yang lebih baik.
Dukungan juga disampaikan debutan Liga 2 2021, Persekat Tegal. Pihak manajemen Banteng Loreng, julkan Persekat, menyatakan diri mendukung apa yang dilakukan oleh Perserang Serang terkait dengan dugaan pengaturan skor.
Manajer Tim Persekat Ersal Aburizal menegaskan, pihaknya ingin kasta kedua sepakbola di Tanah Air ini menjunjung sportivitas dan jauh dari hal-hal yang melanggar aturan persepakbolaan.
“Kami mendukung langkah Perserang Serang untuk mengusut dugaan tersebut. Persekat sebagai debutan Liga 2 2021 juga ingin sepakbola Indonesia jauh dari hal hal yang demikian,” kata Ersal.
Ersal juga ingin pihak yang berwenang dalam hal ini ada PSSI menuntaskan persoalan yang sudah mengemuka ke publik tersebut agar tidak menimbulkan polemik yang berkepanjangan. Apalagi, lanjut Ersal, Persekat Tegal yang masuk dalam Grup B disebut-sebut dalam aduan Perserang. “Kami memastikan manejemen Persekat tidak terlibat hal hal yang dimaksud,” tegas dia.
Asprov PSSI Banten tak ketinggalan memberi mendukung penyelidikan atas dugaan pengaturan skor yang dilaporkan Perserang yang merupakan salah satu anggotanya. Namun, pihak Asprov menyerahkan keputusan terkait kontroversi itu kepada PSSI.
Discussion about this post