SERANG, BANPOS- Upaya dari sejumlah organisasi mahasiswa yang terhimpun dalam Aliansi Hasanuddin Memanggil yang hendak melayangkan surat petisi kepada Kepala Polda Banten terkait pencopotan Kapolres Serang Kota, gagal dilaksanakan. Sebab, puluhan aktivis mahasiswa tersebut dicegat di perempatan Polda Banten oleh para anggota Polres Serang Kota.
Berdasarkan pantauan di lapangan, aparat Kepolisian sudah sejak awal berkumpul di perempatan Polda Banten tersebut. Berbagai satuan mulai dari Satintelkam hingga Satsabhara sudah berjaga di lokasi itu.
Saat rombongan aliansi sudah hampir sampai ke Mapolda Banten pada pukul 13.36 WIB, sebagian dari rombongan dicegat oleh petugas Kepolisian. Berdasarkan dialog yang terjadi, petugas Kepolisian menduga aliansi mahasiswa itu hendak menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolda Banten.
Kendati perwakilan dari aliansi mahasiswa sudah menjelaskan bahwa mereka hanya ingin mengantarkan surat petisi ke Polda Banten serta menggelar konferensi pers di depan Mapolda, petugas Kepolisian yang berasal dari Polres Serang Kota tetap tidak mengizinkan.
Untuk diketahui, surat yang hendak diantarkan tersebut juga berisi tuntutan agar Kapolda Banten segera mencopot Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Serang Kota. Hal ini merupakan bentuk dari aksi solidaritas atas penahanan aktivis mahasiswa beberapa hari lalu.
Humas Aliansi Hasanuddin Memanggil, Syahrizal, mengatakan bahwa pihaknya belum sempat sampai ke depan Mapolda Banten untuk menyampaikan surat petisi serta konferensi pers, seperti yang telah direncanakan. Sebab, pihaknya dicegat oleh petugas Kepolisian. “Kawan-kawan aliansi diadang sebelum mencapai Polda,” ujarnya.
Syahrizal juga menegaskan bahwa dengan adanya kejadian tersebut membuktikan bahwa pihak Kepolisian, khususnya Polres Serang Kota, kini sudah tidak lagi dapat dipercaya. Sebab menurutnya, Kepolisian seharusnya mengayomi, bukan mengebiri.
“Kami menganggap bahwasanya, hari ini pihak kepolisian tidak mengayomi aspirasi mahasiswa sama sekali,” tuturnya.
Discussion about this post