JURUSAN Pendidikan Khusus (PKh) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menggelar seminar ‘pendidikan inklusi di Perguruan Tinggi’ pada Sabtu (25/9). Kegiatan yang dilaksanakan secara daring melaluo platform zoom meeting ini menghadirkan pembicara yaitu Sunaryo, Dosen Pendidikan Khusus UPI Bandung atau Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus (APPkhi Pusat Bidang Advokasi dan Perlindungan).
Ketua Pelaksana seminar, Neti Asmiati, mengatakan bahwa kegiatan tersebut ditujukan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat dari berbagai kalangan, terkait dengan pendidikan dan pelayanan untuk peserta berkebutuhan khusus yang lebih merata. Tanpa adanya diskriminasi dan pelabelan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus.
“Materi yang dibahas pada seminar ini ialah mengenai konsep dasar anak berkebutuhan khusus, serta Pendidikan inklusi di sekolah dan perguruan tinggi,” ujarnya.
Melalui seminar itu, diharapkan setiap sekolah merupakan sekolah inklusi, tanpa harus adanya pelabelan ‘sekolah inklusi’ terlebih dahulu. Sehingga peserta didik berkebutuhan khusus dapat bersekolah di tempat yang terdekat dengan tempat tinggal mereka, tanpa khawatir dengan adanya penolakan dari sekolah.
“Karena sejatinya pendidikan adalah untuk semua, tanpa memandang perbedaan bahwa peserta didik ‘normal’ bersekolah di sekolah umum dan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah luar biasa atau sekolah khusus, akan tetapi mereka dapat bersekolah secara bersama sama,” ungkapnya.
Kedepan, ia berharap semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap pendidikan untuk peserta didik berkebutuhan khusus. Sehingga konsep inklusi dapat berjalan dengan dengan baik, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pada jenjang pendidikan di perguruan tinggi.
Ketua Jurusan PKh Untirta, Sistriadini Alamsyah Sidik, mengatakan bahwa seminar implementasi pendidikan inklusi di perguruan tinggi dilaksanakan untuk memberikan edukasi secara lebih meluas kepada masyarakat, terkait bagaimana peserta didik berkebutuhan khusus belajar. Selanjutnya, pelayanan pendidikan seperti apa yang perlu diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus.
“Lebih khususnya, seminar ini mengajak berbagai stake holder untuk lebih aware dan concern untuk mewujudkan pendidikan yang ramah bagi semua anak. Karena sejatinya semua anak termasuk peserta didik berkebutuhan khusus harus mendapatkan pendidikan yang layak, berkualitas dan juga humanis dan impelemntasi pendidikan inklusi ini harus dimulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan di perguruan tinggi,” tandasnya. (MUF/AZM)
Discussion about this post