SERANG, BANPOS – Sejumlah wilayah di Provinsi Banten terendam banjir, Selasa (14/9). Selain kerugian materil, banjir juga menelan korban jiwa dan menyebabkan ribuan orang terpaksa mengungsi ke tampat aman.
Wilayah Kota Serang menjadai salah satu wilayah yang terendam banjir, Kemarin. Titik-titik banjir di wilayah Kota Serang diantaranya di Perumahan Cluster Shymponi, Sempu Seroja, Perumahan Citra Gading, Perumahan Ranau Estate, Perumahan Frozen, Perumahan BIP, dan akses jalan Cipocok Jaya.
Bahkan, Seorang bocah berusia 11 tahun berinisial M, hanyut saat bermain di aliran sungai yang ada di perumahan Bumi Mutiara Serang (BMS). Hingga saat ini, tim BPBD, Basarnas, relawan hingga masyarakat masih mencari keberadaan M.
Informasi yang didapat, sebelum hanyut M bersama empat temannya sedang bermain air di aliran sungai BMS. Tiba-tiba, M terbawa arus yang deras. Teman-temannya pun mengejar M hingga ke perumahan Banjar Agung sembari berteriak minta tolong.
Beberapa warga mengaku sempat mendengar teriakan minta tolong. Namun tidak diketahui, apakah teriakan tersebut berasal dari M ataupun dari teman-temannya.
“Tadi ada yang teriak-teriak, tapi enggak tau korban atau teman-temannya. Tapi setelah itu, ada yang berlari ramai-ramai anak kecil. Ditanya, katanya temannya hanyut,” ungkapnya, Selasa (14/9).
Informasi BPBD Kota Serang, M diketahui hanyut sekitar pukul 17.31 WIB. M saat itu disebutkan sedang berenang bersama teman-temannya di sungai.
“Pada hari Selasa, 14 September 2021, sekitar pukul 17.31 WIB, korban bersama teman-teman sedang asik berenang, dan hanyut terbawa arus sungai yang deras,” tulis laporan BPBD.
Sementara berdasarkan pantauan, tim BPBD menyusuri sungai tersebut mulai dari titik terseret arus, hingga ke jembatan Parung, jalan Syekh Nawawi Al-Bantani. Penyusuran dilakukan dengan berjalan kaki, tanpa menggunakan perahu karet.
Keterangan tim BPBD, arus sungai masih deras sehingga tidak memungkinkan untuk turun ke sungai. Pencarian dilakukan hingga pukul 20.00 WIB, dan akan kembali dilanjutkan pada Rabu hari ini.
Korban akibat banjir juga terjadi di wilayah Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Seorang petani bernama Asmawi (76), warga Kampung Lembur Sawah RT 10/ RW 10, Kelurahan Cijoro Pasir, Kecamatan Rangkasbitung, hanyut terbawa air kali Cikambuy yang meluap pada Senin (13/9) lalu. Korban hanyut, saat sedang mengambil padi hasil tani di sawahnya. Air kali Cikambuy yang tiba-tiba meluap menyeret korban yang tidak sempat menyelamatkan diri.
Kepala Kelurahan Cijoropasir Kecamatan Rangkasbitung, Yati membenarkan peristiwa naas yang menimpa Asnawi. “Iya pak telah terjadi musibah meninggal satu orang warga bernama Asmawi (70) alamat Lembursawah Pasir. Kami dari pemerintahan terjun langsung ke TKP bersama tim SAR, koramil, kepolisian, kesehatan, dan dibantu masyarakat, saat pencarian korban yang hanyut terbawa air kali Cikambuy,” jelasnya.
Setelah dilakukan pencarian, korban akhirnya ditemukan oleh warga dalam kondisi sudah meninggal dunia dan kemudian diserahkan untuk dievakuasi oleh Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak.
“Sudah ditemukan korban hanyut oleh warga, dalam kondisi sudah meninggal dunia. Evakuasi korban dibantu Tim TRC,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, Selasa (14/9).
Febby membeberkan, dari data sementara banjir akibat hujan deras dengan ketinggian 50-70 centimeter yang terjadi di sejumlah titik juga merendam 1.046 rumah milik warga di 19 desa tersebar di Kecamatan Rangkasbitung, Kalanganyar, Cibadak, Cikulur dan Kecamatan Leuwidamar.
“1.046 rumah terendam, empat rumah mengalami rusak ringan dan satu rumah mengalami rusak berat. Itu data sementara,” jelasnya.
Discussion about this post