KEGADUHAN pelantikan seratus lebih pejabat Pemprov Banten, berimbas pada opini atau pendapat kepemipinan tiga Gubernur Banten sebelumnya, Djoko Munandar (Alm), Rath Atut Chosiyah dan Rano Karno.
Banyak kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang membandingkan, kepemimpinan WH dengan tiga mantan gubernur sebelumnya. Tapi tak sedikit juga yang menyebut bahwa WH adalah sosok pemberani, yang bisa mengubah kondisi Provinsi Banten.
“Iya kalau dibandingkan secara umum, lebih enak dan nyaman kepala daerah sebelumnya. Tapi memang ada baiknya juga dengan gubernur sekarang. Tapi kalau dibandingkan secara keseluruhan kita lebih nyaman yang dulu,” kata salah seorang ASN yang enggan disebutkan namanya.
Ketidaknyaman tersebut lanjut ASN tersebut adalah, dalam melangkah atau membuat program terkadang berubah-ubah. “Misalkan awalnya harus A, begitu akan diputuskan berubah menjadi B. Itu yang sering kami dengar dikalangan pembuat program proyek. Kami sendiri tidak tahu, apakah perubahan itu ada intervensi dari seseorang atau apa. Yang jelas ASN itu, informasi selalu ada ketakutan,” ujarnya.
Salah satu contoh yang terjadi dan nyata beberapa waktu lalu adalah, belasan pejabat eselon III dan IV di Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten yang ramai-ramai mengundurkan diri, lantaran adanya penetapan tersangka pejabat eselon III atas tudingan dugaan korupsi masker KN95 sebesar Rp3,3 miliar pada APBD Banten tahun 2020 oleh Kejati Banten
“Mereka yang mundur itukan alasannya karena merasa tidak terlindungi oleh atasanya. Dari contoh di Dinkes Banten saja sudah terlihat, kalau ASN di Banten itu kebanyakan mengaku lebih enak jaman terdahulu. Coba gubernur sebelumnya, apakah ada pejabat ramai-ramai mengundurkan diri. Sebenarnya ini harusnya jadi tamparan keras pemimpin (WH), kalau ada jajaran dibawahnya dengan tegas dan terang-terangan menyatakan mundur dari jabatan,” terangnya.(RUS/ENK)
Discussion about this post