WAKIL Gubernur Banten, Andika Hazrumi, meresmikan Pesantren Virtual pertama di Banten, yang dilaksanakan oleh Yayasan Birrul Walidain Banten. Kegiatan launching dilakukan pada hari Selasa, (10/8) bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah.
Dalam sambutannya, ia mengapresiasi yayasan Birrul Walidain atas penyelenggaraan program pesantren virtual dimasa pandemi Covid-19. Ia berpesan agar nilai-nilai adaptif saat ini haris senantiasa dilakukan.
“Pemerintah Provinsi Banten sepenuhnya mendukung pengembangan program pendidikan dan keagamaan,” ujarnya, saat membuka secara resmi pesantren virtual Birrul Walidain.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Pengasuh Pesantren virtual Birrul Walidain, KH A’la Rotbi, Ketua Yayasan Birrul Walidain Irhamni serta pengurus, Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten, KH Anang Azhari Ali, Rektor universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Fatah Sulaiman, Trainer Internasional, Imam El Fahmi.
Andika mengatakan, pesantren memiliki peran strategis dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Dengan dijalankannya program pesantren virtual, dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi santri yang dapat memperdalam ilmu agama melalui pengajian kitab kuning, kajian tematik, pelatihan tahsin qur’an dan public speaking, tanpa harus menginap secara fisik di asrama pesantren, tetapi cukup melalui media daring secara sistematis.
“Pesantren mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan sumber daya manusia. Pesantren merupakan agen pembangunan yang tidak kenal henti berkiprah dalam pembangunan masyarakat,” tandasnya.
Rektor Untirta, Fatah Sulaiman, memberikan keynote speech dalam pembukaan pesantren virtual ini. Menurutnya, program ini merupakan yang pertama di Banten dimasa pandemi dan sangat bermanfaat dalam memberikan pencerahan dan pencerdasan ummat.
“Saya usulkan agar pesantren virtual Birrul Walidain menambahkan materi berupa bahasa internasional Arab dan Inggris, sehingga para santri dapat menjadi ulama baik ilmu agama maupun ilmu dunia.” katanya, seraya menyatakan siap untuk turut mengaji di pesantren virtual dan menawarkan kolaborasi sinergis antara Untirta dengan pesantren virtual Birrul Walidain.
Diasuh oleh KH A’la Rotbi, yang merupakan alumni Pesantren Attahiriyah Kaloran Serang Banten, ia mengatakan bahwa kegiatan pesantren virtual ini akan mengkaji kitab kuning Tafsir Munir karya Syaikh Nawawi Albantani dan kitab-kitab lainnya.
“Kita akan mengkaji kitab kuning Tafsir Munir karya Syaikh Nawawi Albantani dan kitab-kitab lainnya, dengan semangat menghidupkan kembali tradisi keilmuan di Banten sebagai pusat ulama dan santri dalam bingkai ahlussunnah wal jama’ah,” ujar jebolan ilmu hadits di Universitas Islam Madinah itu.
Ketua Yayasan Birrul Walidain, Irhamni, mengungkapkan jumlah santri yang telah mendaftar mencapai 300 orang yang berasal sebagian besar dari Banten. Selain itu, terdapat santri yang berasal dari berbagai daerah, baik di Jawa, Riau, Lampung, Kendari, bahkan Maluku.
Ia menjelaskan, sebagai bentuk pengamalan nilai ‘berbakti dan berbagi’, biaya program pesantren senilai Rp300.000 per santri akan disubsidi sepenuhnya dalam bentuk beasiswa dari Yayasan Birrul Walidain, sehingga seluruh santri tidak dibebani biaya.
“Kami hanya meminta komitmen dari santri untuk mendalami ilmu agama sebagai amanat dari Yayasan dan para donatur,” ungkapnya.
Akrab disapa Coach Fahmi, Trainer Internasional, Imam El Fahmi didaulat untuk memberikan memotivasi kepada para santri pesantren virtual untuk tetap berdaya dan berkarya di era pandemi. Launching Pesantren Virtual Birrul Walidain yang diselenggarakan melalui aplikasi meeting daring Zoom ini ditutup dengan tausiah dan doa oleh ketua FSPP Provinsi Banten, KH Anang Azhari Ali.
Dalam tausiahnya, Anang menyampaikan intisari surat At-Taubah ayat 122 , agar ada diantara orang beriman yang fokus memperdalam ilmu agama untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat. Apabila masyarakat baik di wilayah Provinsi Banten dan sekitarnya yang ingin mengenyam pendidikan di pesantren virtual Birrul Walidain, dapat menghubungi Ihyauddin di nomor 081932522585. (MUF/AZM)
Discussion about this post