PANDEGLANG, BANPOS – Bejat kelakuan kawanan pemuda warga Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang. Dengan modus mengiming-imingi babacakan (makan bersama), mereka tega menyekap dan memperkosa tiga wanita yang masih dibawah umur, dan masih duduk di bangku sekolah tingkat SD-SMP.
Perilaku itu dilakukan tiga orang pemuda terhadap korban berinisial, SN (15), NA (11) dan DH (14) warga Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang. Mereka disekap dan diperkosa di rumah salah seorang pelaku di wilayah Kecamatan Kaduhejo, Kamis (1/7) lalu.
Kronologis kejadian yang berhasil dihimpun, berawal ketiga gadis itu dijemput oleh dua pria berinisial R dan A pada Kamis (1/7) siang, dan seorang pelaku lainnya berinisial Z alias Acil menunggu kedatangan mereka. Mereka pun lalu memulai acara babacakan itu di salah satu rumah pelaku berinisal R, tanpa menimbulkan gerak-gerik yang membuat curiga ketiga korban itu.
Dan sore harinya usai babacakan, NA merengek meminta diantarkan pulang. Namun, ketiga pelaku berdalih saat itu tidak ada kendaraan untuk mengantar tiga gadis ini kembali ke rumah. Bahkan, walau NA beberapa kali mendesak para pelaku, namun jawabannya tetap sama yaitu motor yang tadi mereka gunakan sedang dipinjam oleh temannya.
Hingga malam hari, alibi yang dibuat ketiga pelaku masih sama. Pelaku lalu menawarkan supaya ketiga gadis ini menginap di rumah R, dan berjanji akan mengantarkannya pulang ke rumah pada esok harinya.
E-Paper BANPOS Terbaru
Akhirnya, ketiga korban kena rayuan maut para pelaku. Mulai dari sinilah, para pelaku lalu melancarkan aksi biadabnya dengan menyekap dan memperkosa ketiga korban yang notabene masih berstatus anak dibawah umur.
Ayah dari salah seorang korban mengungkapkan, ketiga korban itu masih bersaudara, dan pergi dari rumah mau babacakan. Namun, niat babacakan itu tak diketahui keluarga mau ke rumah cowok.
“Keluarga tidak ada yang tahu cowoknya itu siapa, soalnya bilangnya cuma mau main terus bacakan sama teman,” kata pria berinisial S, Kamis (8/7).
Keluarga semuanya panik, karena ketiga anak gadis itu hingga larut malam ditunggu-tunggu tak kunjung pulang. Ditambah lagi, handphone milik ketiga korban tidak aktif.