Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Jakarta Leni Yunengsih mengakui, tren kasus kekerasan anak meningkat. “Laporan meningkat. Warga sudah mengenal PPA,” kata Leni saat mendampingi lima korban dugaan pencabulan di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (10/7/2025).
PPA menangani 2.041 kasus kekerasan anak pada 2024, dan sebanyak 1.113 kasus dari Januari-Juli 2025. PPA masih mendata kasus yang berjalan, dan memastikan para korban terlindungi.
Menurut Leni, meningkatnya laporan kasus kekerasan lantaran warga dan korban kini berani bicara ketika melihat atau mengalami kekerasan. Warga semakin teredukasi untuk melapor dan mendapatkan bantuan. Terlebih, korban akan diberikan pendampingan dari awal hingga selesai, dengan tersedianya tim psikolog maupun advokat.
Dia menjelaskan, UPT PPA memiliki layanan 24 jam dalam memberikan pendampingan psikologi dan hukum terhadap perempuan dan anak korban kekerasan. “Warga dapat menghubungi pusat layanan (hotline) 081317617622 dan 44 pos pengaduan yang tersedia di Jakarta,” katanya.
Leni mengimbau kepada masyarakat untuk berani melapor ke PPPA agar segera mendapatkan pendampingan, terutama jika melihat, mendengar, bahkan mengalami kekerasan fisik, psikis, seksual maupun penelantaran. (Tangselpos)
Discussion about this post