JAKARTA, BANPOS – Uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap 24 calon duta besar (dubes) yang diajukan pemerintah berlangsung tanpa hambatan. Komisi I DPR nggak neko-neko. Semua berjalan mulus.Senin, (7/7/2025)
Uji kelayakan digelar dua hari, Sabtu dan Minggu (5-6 Juli 2025). Hari pertama, 12 calon dubes diuji. Sisanya dites pada Minggu dalam dua sesi: pagi pukul 10.00-13.00 WIB dan sore pukul 14.00-17.00 WIB. Meski rapat digelar tertutup, tak ada drama berarti di ruang Komisi I.
Ketua Komisi I DPR Utut Adianto mengibaratkan para calon dubes ini, sebagai petinju kelas berat. “Ini mostly diplomat. Ada juga Pak Hotmangaradja, eks Letjen TNI. Jadi ini semua kelas heavyweight, bukan yang 48 kilo,” canda Utut, di Senayan, kemarin.
Menurut Utut, 24 nama yang diajukan Pemerintah sebenarnya sudah disetujui secara informal, jadi proses uji kelayakan berlangsung adem. “Kalau ada masalah, pasti tadi kita ribut,” ujarnya.
Ia tak menampik ada satu-dua calon punya catatan. “Namanya manusia, pasti ada kekeliruan, tapi tidak ada yang fundamental,” lanjut politisi PDIP itu.
E-Paper BANPOS Terbaru
Utut menjelaskan, tak ada indikator kaku dalam menilai para calon. Setiap fraksi menilai dengan kacamata masing-masing.
“Fraksi punya catatan sendiri, biasanya disampaikan tiga menit per orang,” jelasnya.
Meski ada perbedaan kecil, mayoritas fraksi menyatakan setuju. “Nanti kita bikin tabel, mana yang cocok, mana yang belum, tapi sejauh ini, semuanya aman,” ucap Utut.
Anggota Komisi I DPR Dave Laksono seirama. Ia menilai seluruh calon dubes sangat mumpuni dan memahami tanggung jawab mereka sebagai perwakilan negara.
“Yang dipaparkan bukan visi pribadi, tapi visi Pemerintah untuk tiap negara. Jadi, semuanya inline,” jelas politisi Golkar sekaligus putra mantan Ketum Golkar Agung Laksono ini.
Dave membocorkan, sebagian besar calon dubes adalah diplomat karier. Sisanya berasal dari latar belakang militer, pengusaha, dan politisi.
Wakil Ketua Komisi I Budi Djiwandono mengaku puas dengan kualitas para calon. Menurutnya, mereka menjalani uji kelayakan secara serius dan sudah melewati seleksi ketat di internal Pemerintah.
Discussion about this post