Sri Mulyani menambahkan pertumbuhan ekonomi tinggi tidak mungkin tercapai tanpa pertumbuhan investasi yang signifikan. Growth dari investasi harus dijaga atau ditingkatkan pada tingkat 5,9 persen.
Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI, Wihadi Wiyanto menyatakan dukungan terhadap langkah Sri Mulyani memangkas target pertumbuhan. Ia menyebut, DPR dan pemerintah telah menyepakati kisaran pertumbuhan ekonomi tahun ini 4,7–5 persen, sedikit lebih rendah dari target APBN 2025 sebesar 5,2 persen.
semester II-2025 diproyeksikan berada di rentang 2,2–2,6 persen, masih dalam target APBN sebesar 2,5 persen. Nilai tukar rupiah juga diperkirakan bergerak dalam kisaran Rp 16.300–Rp 16.800 per dolar AS sebagai langkah antisipatif terhadap ketidakpastian global.
Ekonom Senior Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin menilai, keputusan Sri Mulyani mencerminkan sikap adaptif terhadap kondisi yang ada. Menurutnya, kegagalan mencapai target penerimaan negara merupakan indikator valid memburuknya ekonomi. (RM.ID)
Discussion about this post