CILEGON, BANPOS – Alat pengolah sampah minim emisi garapan PT PLN Indonesia Power UBP Suralaya dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Gebers mulai diperkenalkan ke masyarakat.
Alat pengolah sampah minim polusi itu diberi nama Tungku Sangkrah.
Tungku Sangkrah ini mulai disosialisasikan ke pegawai PT PLN Indonesia Power UBP Suralaya dan masyarakat sekitar PLTU Suralaya.
Pengenalan alat pengolah sampah minim polusi ini wujud nyata kolaborasi erat antara KSM Gebers dan PLN Indonesia Power Suralaya dalam menciptakan solusi pengelolaan sampah yang efektif dan ramah lingkungan.
“Tungku Sangkrah adalah hasil nyata dari dedikasi kami di Gebers untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Alat ini dirancang khusus untuk mengolah sampah dalam ruang tertutup, didukung teknologi destilasi canggih yang mampu menekan emisi asap hingga level sangat minimal,” kata perwakilan KSM Gebers, Imam, Jumat (4/7).
E-Paper BANPOS Terbaru
Alat ini mampu mengolah sampah rumah tangga baik organik maupun anorganik hingga 100 kg sampah sekali proses.
“Proses ini memungkinkan kami mengolah baik sampah organik maupun anorganik, dengan fokus utama pada sampah anorganik, dan setiap proses mampu menyerap hingga 100 kg sampah,” tuturnya.
Menurutnya, asap yang dihasilkan pembakaran sampah ini pu tidak langsung dilepas ke udara.
“Asap hasil pembakaran tidak langsung dilepas ke udara. Kami mengalirkannya melalui bak penampung berisi eceng gondok, tanaman yang sangat efektif menyerap zat kimia berbahaya. Ini membuat air sisa proses menjadi netral dan aman bagi lingkungan. Ini adalah komitmen kami untuk menjaga bumi,” tambahnya.
Selain minim emisi, Tungku Sangkrah ini merupakan inovasi memberi dampak nilai ekonomi dari sisa proses pembakaran.
Hasil pembakaran itu berupa abu atau slag yang bisa dimanfaatkan untuk bahan campuran pembuatan paving block.
“Hasil dari proses pembakaran, berupa slag atau abu, dapat kami manfaatkan sebagai bahan campuran pembuatan paving block dengan kuat tekan mencapai K200/cm2. Artinya, limbah yang tadinya tidak berguna kini memiliki nilai ekonomis tinggi,” ujarnya.
Discussion about this post