BAGIAN kedua dari artikel ini akan membahas tentang bagaimana spiritualitas lokal Banten dapat dikembangkan menjadi model kebijakan publik berbasis kearifan lokal. Kita akan mengulas lebih dalam soal integrasi antara nilai tarekat, peran pesantren, serta strategi kebudayaan dalam membangun ketahanan sosial di tengah guncangan zaman.
Menghidupkan Kearifan, Membangun Ketahanan
Pada 28 Juni lalu, saat hujan masih mengguyur sebagian wilayah selatan Banten, Majelis Dzikir Banten hadir di Kecamatan Malingping, salah satu lokasi paling terdampak banjir. Mereka tidak hanya membagikan bantuan logistik, tapi juga menggelar dzikir bersama, ziarah ke makam ulama lokal, dan menghidupkan kembali tradisi mapag berkah sebagai wujud kesadaran spiritual kolektif.
Dalam praktik seperti itu, spiritualitas bukan sekadar laku individual, tapi menjadi mekanisme sosial yang menenangkan, menguatkan, dan menyalakan kembali semangat kolektif. Apa yang dilakukan para ajengan dan komunitas dzikir tersebut merupakan contoh dari pengorganisasian spiritual masyarakat, yang selama ini sering tidak tercatat dalam data resmi, tetapi nyata memberi daya tahan pada komunitas terdampak.
Tradisi seperti ziarah kubur ulama, dzikir keliling kampung, dan doa bersama di balai-balai desa, sering dianggap seremonial dan tidak relevan dalam dunia modern. Namun dalam konteks sosial-psikologis, praktik-praktik ini sangat berperan dalam membentuk resiliensi emosional masyarakat. Istilah “functioning” yang dikemukakan oleh Amartya Sen dalam bukunya Development as Freedom (1999), menggarisbawahi bahwa manusia yang mampu berfungsi dengan baik secara sosial dan spiritual adalah manusia yang paling siap menghadapi tekanan eksternal.
E-Paper BANPOS Terbaru
Warga yang bisa saling menguatkan, merasa hadir satu sama lain, dan menemukan makna di balik musibah—adalah warga yang tidak mudah runtuh, meski negara kadang datang terlambat. Itulah mengapa dalam banyak studi kebencanaan, seperti yang dikemukakan Anthony Oliver-Smith (1996), disebutkan bahwa struktur sosial yang berbasis nilai lokal lebih tangguh dibanding skema formal berbasis prosedur.
Discussion about this post