Ia merefleksikan bagaimana pidato Presiden Soekarno di PBB pada tahun 1960 menjadi momentum krusial yang menginspirasi kemerdekaan banyak negara Afrika.
“Itu diakui oleh mereka. Pidato yang sangat menggelegar, yang memberi pesan sangat determinan terhadap bangsa-bangsa Asia dan Afrika yang masih di bawah imperialisme,” jelas Ghufron, menambahkan bahwa pidato tersebut hingga kini masih memberikan kesan mendalam bagi masyarakat Afrika.
2. Tiga Isu Global, Tiga Komite Simulasi
Cosplay: The Asia-Africa Legacy Conference 2025 mengangkat tiga isu utama yang merefleksikan tantangan dunia saat ini.
Komite Ekonomi membahas Dampak Kebijakan Tarif Resiprokal Amerika Serikat terhadap Perdagangan Global dan Strategi Mitigasi Negara-Negara Berkembang.
Sementara itu, Komite Politik menyoroti krisis kemanusiaan di Timur Tengah melalui topik Mengatasi Krisis Kemanusiaan di Gaza dan Mendorong Solusi Diplomatik untuk Stabilitas Jangka Panjang.
E-Paper BANPOS Terbaru
Adapun Komite Energi mengangkat isu transisi energi global melalui diskusi Mempercepat Transisi Energi Global di Tengah Ketegangan Geopolitik dan Kendala Ekonomi.
Ketua Penyelenggara Cosplay: The Asia-Africa Legacy Conference 2025, Gery Gugustomo, menyatakan bahwa isu-isu tersebut seharusnya tidak pernah terjadi jika negara-negara yang tergabung dalam KAA bersatu padu.
Ia kemudian merefleksikan kembali momen 70 tahun lalu di Bandung, menegaskan bahwa para pemimpin Asia dan Afrika berkumpul karena kepedulian, bukan undangan kekuatan besar.
“Mereka membawa empati, bukan ego, dan dari empati itulah lahir semangat, semangat solidaritas yang menggema hingga hari ini,” ujar Gery.
Dalam kesempatan yang sama, Yusran juga menyampaikan keprihatinannya terkait kekosongan beberapa posisi Duta Besar Indonesia di luar negeri, yang menurutnya menghambat pergerakan Indonesia dalam merespons isu-isu internasional.
“Padahal dinamika politik global yang luar biasa cepatnya dan ini harusnya juga perlu diambil langkah-langkah konkret,” ujarnya, mempertanyakan peran Indonesia dalam konteks politik global saat ini.
3. Dasasila Mahasiswa KAA 2025, Tonggak Masa Depan Diplomasi Indonesia
Dengan pendekatan partisipatif dan kolaboratif lintas institusi, Cosplay: The Asia-Africa Legacy Conference 2025 menghasilkan Dasasila Mahasiswa yang menunjukkan kesadaran kritis dan empati geopolitik dari mahasiswa serta pemahaman bahwa diplomasi sebagai alat perjuangan kolektif.
Discussion about this post