Banten Pos
  • PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • NASIONAL
No Result
View All Result
  • PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • NASIONAL
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home OPINI

Spiritualitas dan Ketahanan Sosial: Menggali Kearifan Lokal di Banten (Bagian I)

Oleh: Budi Rahman Hakim, Ph.D.

Penulis Daeng Djago
Editor Daeng Djago
Juli 1, 2025
in OPINI
Spiritualitas dan Ketahanan Sosial: Menggali Kearifan Lokal di Banten (Bagian I)

Budi Rahman Hakim, Ph.D.

TRADISI tarekat dan majelis dzikir di Banten bukan hanya ritual keagamaan, tetapi fondasi solidaritas dan ketahanan warga menghadapi krisis.

Spiritual yang Sosial: Warisan yang Terjaga

Baca Juga

Transmigrasi Baru: Force yang Menyalakan Lentera Peradaban

Merawat Iklim Dunia Usaha di Banten, Antara Investor dan Pemerintah Daerah

Sepekan terakhir, Banten kembali menghadapi ujian alam: banjir rob melanda wilayah pesisir Serang dan Kota Cilegon. Bukan hanya infrastruktur yang lumpuh, tetapi juga ratusan warga terpaksa mengungsi. Di tengah kepanikan, muncul inisiatif dari Majelis Dzikir Banten—menggelar dzikir akbar dan gerakan bantuan sosial lintas kampung sebagai bentuk rekonsiliasi sosial berbasis spiritualitas.

Fenomena ini bukan hal baru di Banten. Sejak abad ke-16, wilayah ini telah dikenal sebagai ladang subur pertumbuhan Islam sufistik yang membumi. Islam hadir bukan dengan konfrontasi, melainkan dengan pendekatan budaya, hikmah, dan laku batin. Warisan dari para ulama, ajengan, dan para mursyid tarekat hidup dalam bentuk dzikir bersama, haul ulama, dan tradisi mapag berkah yang sampai kini masih lestari.

Dalam tinjauan klasik Émile Durkheim (1912), praktik keagamaan seperti ini berfungsi bukan hanya sebagai ekspresi iman, melainkan sebagai “kekuatan kohesi sosial.” Majelis dzikir menjadi ruang yang mempertemukan warga, bukan sekadar karena iman yang sama, tapi kare-na keresahan, harapan, dan pengalaman hidup yang sama. Dalam bahasa Peter Berger (1967), ruang-ruang spiritual ini menjadi plausibility structure—kerangka yang memungkinkan masyarakat tetap percaya pada hidup, bahkan di tengah musibah.

E-Paper Terbaru

E-Paper BANPOS Terbaru

Kita bisa melihat peran Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) di Pandeglang, Lebak, dan Rangkasbitung. Komunitas ini bukan hanya sibuk dengan wirid malam Jumat, tetapi aktif dalam penguatan mental warga: menggelar santunan untuk korban bencana, membangun dapur umum pasca-banjir, bahkan membuka layanan konseling spiritual bagi warga terdampak. Mereka membuktikan bahwa dzikir tidak berhenti di sajadah, tapi terus hidup di dapur, di lapangan, dan di posko-posko pengungsian.

Hal yang sama juga terlihat dalam aktivitas haul dan ziarah ke makam ulama seperti KH Syam’un di Serang atau KH Abdullah Rasyid di Pandeglang. Tradisi ini menjadi momen konsolidasi spiritual dan sosial: memperkuat tali silaturahmi warga sekaligus membangkitkan kesadaran kolektif akan pentingnya saling jaga dan saling jamin.

Komentar ×
Page 1 of 3
123Next
Tags: Budi Rahman Hakimkearifan lokalMajelis DzikirOpiniPh.D
ShareTweetSend

Berita Terkait

Menguak Fakta Dibalik Kenaikan PPN 12%: Dampak Ekonomi Dan Sosial Yang Perlu Diwaspadai
PERISTIWA

Menguak Fakta Dibalik Kenaikan PPN 12%: Dampak Ekonomi Dan Sosial Yang Perlu Diwaspadai

Desember 23, 2024
Ketidakefektifan Penggunaan Teknologi Digital
PERISTIWA

Ketidakefektifan Penggunaan Teknologi Digital

Desember 23, 2024
Strategi Rekonstruksi Kerja Sama Indonesia Tiongkok melalui Diplomasi Prabowo
OPINI

Strategi Rekonstruksi Kerja Sama Indonesia Tiongkok melalui Diplomasi Prabowo

Desember 9, 2024
Sokhidin Tak Maju, Awab-Iye Optimis Diusung Partai Gerindra dan PAN
OPINI

Pilkada 2024 Dengan Menu Pusat

Agustus 23, 2024
Judi Online Sebagai Petaka Ekonomi Masa Kini
OPINI

Judi Online Sebagai Petaka Ekonomi Masa Kini

Juli 4, 2024
Adiksi Masyarakat Terhadap Judi Online
OPINI

Adiksi Masyarakat Terhadap Judi Online

Juli 4, 2024
Next Post
Bamsoet Minta Polri Terus Ayomi dan Lindungi Masyarakat

Bamsoet Minta Polri Terus Ayomi dan Lindungi Masyarakat

Discussion about this post

  • Ratusan Warga Pancur Bakal Geruduk SMPN 12 Kota Serang, Ada Apa?

    Ratusan Warga Pancur Bakal Geruduk SMPN 12 Kota Serang, Ada Apa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rezim Baru Pemprov Banten Akhirnya Komplet, Deden Dikabarkan Resmi Jadi Sekda Definitif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siap Isi 15 Jabatan Kosong, Pemprov Banten Usulkan 15 Calon Peserta PKN II

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kenaikan Kelas SDN 1 Calungbungur-Lebak Diisi Tarian Erotis, Ini Kata Kepsek

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Numpang Nama Jadi Temuan BPK dalam Belanja Jasa Konsultansi PUPR Kota Serang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Banten Pos

© 2025 Banten Pos - Inspirasi dan Semangat Baru Banten.

Navigasi

  • Redaksi
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
  • BANTEN POS HARI INI

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • NASIONAL

© 2025 Banten Pos - Inspirasi dan Semangat Baru Banten.

×
Jangan ketinggalan informasi! E-Paper lebih lengkap loh!
Akses gratis e-Paper BANPOS, klik di gambarnya ya!
Memuat...
Nggak Dulu