Kemudian ide kreatif lainnya yaitu memanfaatkan perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan pertanian dengan menyalurkan corporate social responsibility (CSR) berupa obat-obatan (insektisida, herbisida dan fungisida) serta pupuk kimia yang langsung diterima para petani jagung setelah mengajukan luasan lahan yang akan ditanam.
“Kami pun melakukan kontrak kerja dengan perusahaan dengan membeli seluruh hasil panen sesuai harga pasaran,” jelasnya.
Kapolres menjelaskan bahwa seluruh hasil panen diberikan kepada kelompok tani dijadikan modal awal untuk perluasan dan keberlangsungan program ketahanan pangan.
“Jadi hasil hasil panen seluruh diberikan kepada kelompok tani untuk dijadikan modal awal perluasan lahan garapan serta keberlangsungan program ketahanan pangan,” ucapnya.
Dengan pola “Keroyok Bareng”, Kapolres berharap ide kreatif program swasembada pangan ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat serta keberlanjutan ketahanan pangan.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Dengan program swasembada pangan yang berkelanjutan, insha Allah masyarakat petani menjadi sejahtera dan angka pengangguran bisa diatasi,” ujar Condro.
“Saya juga berharap gerakan ketahanan pangan ini menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk ikut serta dalam pemanfaatan lahan serta sumber daya lokal,” tandasnya.
Discussion about this post