Arlan mengungkapkan, kebutuhan dana untuk memperbaiki seluruh jalan rusak sepanjang 3000 kilometer tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp15 triliun. Meski begitu, Arlan menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemerintah agar persoalan ini bisa ditangani secara bertahap.
“Ini langkah awal agar kabupaten dan kota bisa berkolaborasi dengan provinsi. Kalau semua bergotong royong, persoalan ini bisa diurai,” tegasnya.
“Konsep program Bang Andra ini dalam bentuk hibah barang atau aset. Sifatnya hanya bantuan kepada kabupaten /kota. Sementara kewenangan jalan masih tetap pemerintah kabupaten /kota,” ujar Arlan.
Ia mengatakan, pelaksanaan Bang Andra ini selain didasarkan pada UU No 2 tahun 2022 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 38 tahun 2004 tentang jalan. Sementara Pemprov sendiri telah mengeluarkan Perda No 17 tahun 2025 tentang pedoman peningkatan produktivitas pembangunan jalan di wilayah Provinsi Banten.
“Program ini juga masuk dalam susunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) perubahan untuk 2025-2030 yang selaras dengan visi dan misi Gubernur Banten Andra Soni untuk sektor infrastruktur,” tuturnya.
E-Paper BANPOS Terbaru
Lebih jauh Arlan menambahkan, diperkirakan tahun 2025 ini Pemprov menganggarkan Rp60 miliar untuk memulai pembangunan jalan desa di delapan titik yang tersebar di Kabupaten Pandeglang, Lebak, Serang dan Tangerang dengan total panjang 12 kilometer.
“Anggaran ini diambil dari pergeseran efisiensi anggaran yang dikumpulkan pak gubernur. Kita akan memulai dengan anggaran Rp60 miliar. Selanjutnya anggaran akan terus ditingkatkan,” terangnya.
Seraya menambahkan, mekanisme jalan yang akan dibangun berdasarkan pengajuan dari kabupaten/kota di Banten. Selanjutnya, tim dari PUPR akan melakukan verifikasi yang fokus pada jenis kerusakan dan panjang jalan, termasuk administrasi atau status jalan.
Sementara itu, terpisah, Gubernur Banten Andra Soni menyatakan program Bang Andra merupakan upaya membangun konektivitas antarwilayah sekaligus meningkatkan produktivitas masyarakat di desa-desa.