Melalui program sosial ini, Pupuk Kaltim mendorong produktivitas pertanian yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan.
“Pada 2024, program ini berhasil diimplementasikan di hampir 100.819 hektar lahan dan 42.027 petani. Program ini diperkirakan mampu meningkatkan produktivitas pertanian mulai dari 11% hingga 67%. Program ini akan terus kami lakukan dan tiap tahun terus kami tambah petani yang terlibat dan luas lahan yang dibina,” kata dia.
Penerapan prinsip ESG oleh Pupuk Kaltim membuahkan hasil dengan sejumlah prestasi, salah satunya skor ESG Risk Rating sebesar 21.9 dari Sustainalytics. Dengan skor tersebut, Pupuk Kaltim berhasil menempati posisi 3 teratas dari 81 perusahaan untuk kategori agrokimia.
Selain itu, Pupuk Kaltim juga memperoleh 8 tahun berturut-turut Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH); 9 tahun berturut-turut Proper Emas Daerah dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur; 7 tahun berturut-turut predikat Platinum dari Asia Sustainability Reporting Rating dengan skor 93-100; serta penghargaan kategori Gold Star Award untuk perusahaan non-emiten pada ajang Investortrust ESG Awards 2024. (DZH)